Banjir Musirawas Perusahaan Multinasional Peduli Apa ?

Uncategorized346 Views

Kabarkite.com-Musirawas (6/2),HINGGA hari ini banjir yang mendera di sejumlah wilayah di hampir seluruh Kecamatan di wilayah Kabupaten Musirawas, Sumateraselatan. Bencana ini melumpuhkan aktivitas perekonomian daerah, terakhir hampir 12 kecamatan dilaporkan pemerintah daerah area yang terkena banjir meliputi kecamatan Tuah Negeri, Muara Beliti, Karangdapo, Selangit, Terawas, Rawas Ilir, rawas Ulu, Rupit, Muara Kelingi dan beberapa kecamatan lainnya.

Sayangnya bencana banjir ini, tidak membuat perusahaan-perusahaan besar di area lokasi banjir di Musirawas peduli dan tergerak membantu masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengatasi bencana itu. Sebut saja PT Lonsum, Dendy Marker, PT Binas Saint, PT.MHP, Perusahaan Minyak Conoco Philips, PT Medco, PT Seleraya dan sejumlah perusahaan multinasional lainnya yang tumbuh dan berkembang di bumi Silampari.

Ketua Pemuda Peduli Rawas Ilir (PPRI), Abdul Aziz mengatakan, sudah satu minggu terjadi dari banjir pertama maupun kedua di tahun ini belum ada tanda-tanda dari perusahaan mau memberi bantuan kepada masyarakat.

” Selama tiga minggu banjir tidak ada perusahaan perkebunan, pertambangan dan migas yang membantu masyarakat terkena banjir tidak ada yang menberikan bantuan,”tegas dia.

Menurut Aziz, banjir kali ini cukup besar dan melumpuhkan aktivitas ribuan kepala keluarga (KK) salah satunya di Kecamataan Rawas Ilir yaitu di Kelurahan Bingin Teluk, Desa Beringin Makmur 1 dan Desa Mandi Angin, Tanjung Raja, Belani, Batu Kucing, Pauh dan Desa Pauh I.

Banjir besar sekarang, tidak mengugah perusahan-perusahaan yang ada di Musirawas untuk memberikan bantuan. Disini menunjukan perusahaan-perusahaan sudah tidak memiliki rasa sensitif dan kepedulian terhadap masyarakat setempat.

Walaupun banjir ini tidak memberikan dampak korban jiwa dan kerusakan materil tetapi aktivitas ekonomi warga dalam keadaan banjir terhambat. Tentunya efek yang di rasakan langsung kepada persoalan ekonomi.

Kendati penanganan pasca banjir seperti perbaikan jalan pada banjir pertama dilakukan oleh beberapa perusahaan. Tetapi terkesan lamban sehingga kerusakan jalan begitu parah.

“Kita berharap pasca banjir yang kedua ini, perbaikan jalan harus menjadi proritas utama oleh seluruh perusahan-perusahaan yang ada. Perusahaan yang lain juga dihimbau untuk membantu PT.Lonsum dan PT. Seleraya dalam hal perbaikan jalan,”ungkapnya.

Hal senada dikatakan, Imron Tokoh Masyarakat Rawas Ilir. Menurutnya, pihak perusahaan hendaknya melihat kondisi masyarakat. Jangan hanya meraup keuntungan dari sumber daya alam (SDA) yang ada di sini.

“Kami minta perusahaan proaktif dan peduli kepada masyarakat yang menjadi korban banjir tahunan,”pungkasnya.(Rutan)

Comment