13.497 KK Di Wilayah DAS Menolak Direlokasi

by -446 Views
by

image

Kabarkite.com-Musirawas (20/6), SEDIKITNYA 13.497 Kepala Keluarga (KK)  dari 30 Desa di lima Kecamatan yang setiap tahun menjadi langganan banjir tidak mau direlokasi.  Warga tidak mau direlokasi tadi berdalih dengan berbagai macam alasan.

 “Saat kami melakukan pendataan terhadap warga yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS), mereka menolak di relokasi ketempat yang lebih tinggi. Alasannya sudah betah menetap di sana, lebih dekat dengan kebun, dekat dengan keluarga besar dan alasan lainnya,” kata Kabid Bantuan Sosial Dinas Sosial Musi Rawas, Azwar.

Kendati masih banyak yang beralasan, pihaknya tetap berupaya untuk merelokasikan warga.

“Tapi bila mereka tetap tidak mau kami juga tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya sambil menjelaskan, warga akan direlokasi di lahan yang sudah disediakan oleh pemerintah, dengan posisi tidak rentan banjir.

Ditambahkannya,  karena rata-rata menolak direlokasi, juga harus dicari solusi yang lebih efektif agar mareka tidak lagi tertimpa musibah banjir.

”Untuk mencari solusi kami harus koordinasi dengan pihak lain, dan keputusan tersebut tergantung dari Bupati. Kami dalam hal ini hanya memberihkan saran saja,” jelasnya.

Sementara itu, Sopian (54) warga Desa Sembatu Jaya Kecamatan BTS Ulu, banjir yang sering  melanda desanya, dikarenakan air Sungai Sembatu, imbas dari meluapnya sungai induk yakni Sungai Musi. Diakuinya warga menolak direlokasi dari lahan mereka, kendati rawan banjir.

“Kalau direlokasi saya jelas keberatan, kami kumpul di sini, anak-anak saya juga tidak mau direlokasi. Kemudian harta saya seperti rumah dan kebun tempat mencari nafkah adanya di sini. Kami meminta agar ada solusi lain, seperti pembuatan tanggul atau waduk,” katanya.

Ia juga menjelaskan Sembatu Jaya adalah desa yang awalnya transmigrasi, seharusnya dari awal sudah disiapkan lahan yang tidak rawan banjir untuk transmigrasi.

”Jika dikaji lebih dalam lagi, ini kesalahan pihak yang mencari lahan buat transmigrasi. Mengapa lahan dataran rendah dijadikan lahan transmigrasi, kalau sudah seperti ini warga sudah malas untuk pindah,” pungkasnya.(Rutan)