LUBUKLINGGAU, Kabarkite.com – Kampanye dialogis pasangan nomor urut 4 calon walikota dan wakil walikota Lubuklinggau, Akisropi Ayub dan Akmaludin Moestofa Mandiaur dikenal Beramal mengangkat permasalahan memajukan dan mengutamakan sector pendidikan bagi generasi penerus bangsa dan sector lainnya serta program ekonomi kerakyatan untuk Kota Lubuklinggau.
Hal itu di ketahui dalam orasi politik kampanye dialogis di lapangan
Perumnas Nikan Kecamatan Lubuklinggau Timur II, yang dihadiri ribuan massa pendukung bercampur dengan masyarakat sekitar bukan masyarakat dari luar,kemarin (9/10).
Pasangan Beramal juga dalam orasinya tidak mengulirkan janji-janji dimasyarakat selama kampanye namun membuktikan dalam kebijakan pembangunan nantinya ketika menjadi walikota dan wakil
walikota.
“Pendidikan berkualitas dan berkuantitas bagi generasi penerus bangsa menjadi perhatian nantinya, sehingga sumber daya manusia (SDM) Lubuklinggau bersaing tidak hanya di Lubuklinggau sendiri bahkan di provinsi, nasional dan internasional. Sehingga, reformasi pendidikan perlu dilakukan,”tegas Akisropi Ayub.Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuklinggau menyatakan selama bertugas di birokrasi dan menjadi kepala anggaran untuk pembangunan
sudah banyak dana yang digulirkan untuk pembangunan masyarakat
Lubuklinggau Namun, saat mengikuti proses pencalonan dan keliling ke
masyarakat masih banyak masyarakat yang hidup digaris kemiskinan dan susah mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan sector kehidupan lainnya.
Hal ini sangat memilukan karena selama ini masyarakat sudah menikmati kemajuan pembangunan yang terus giat dilakukan pemerintah. Sehingga,dalam proses pencalonan pengobatan gratis dikedepankan agar masyarakat dengan mudah mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Saya juga ingin nantinya mengajak masyarakat langsung ikut dalam rapat koordinasi, sehingga tidak hanya laporan yang diterima dari lurah, camat dan kepala satuan perangkat daerah (SKPD). Sebab, masyarakat yang tahu apa
permasalahan dipemukimannya masing-masing,”ujar dia.
Selain itu,ekonomi kerakyatan dengan memberikan stimulus untuk
percepatan kemajuan perekonomian bagi masyarakat ekonomi menengah
dilakukan. Sehingga, memajukan dan menciptakan kemandirian ekonomi
dimasyarakat.
“Kita juga lakukan perubahan besar dengan system birokrasi yang ada tidak dibuat berbelit, bebas dari pungutan liar (pungli) dan digratiskan sehingga para investor bergeliat menanamkan modal di Lubuklinggau,”ungkapnya.
Sementara itu, calon wakil walikota Lubuklinggau, Akmaludin Moestofa
Mandiaur menyatakan, dirinya sudah bertekad dan berniat tulus untuk
tidak mengambil gaji pokok selama menjadi wawako nantinya dan tidak
menempati rumah dinas. Gaji itu digunakan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah dan dibawah garis kemiskinan.
“Saya langsung melihat kehidupan masyrakat dengan terjun kelapangan
bukan mendapatkan laporan sehingga tahu dengan jelas kondisi
masyarakat. Niat tulus ini untuk memajukan kehidupan masyarakat
Lubuklinggau bukan pamer atau menyombongkan diri tetapi menjadi amanah masyarakat,’pungkasnya. (Rutan)