PT Wilmar Dianggap Anti Pancasila

by -470 Views

image

Kabarkite.com-Palembang(2/1), AKTIVIS buruh Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Congress of Indonesia Unions Alliance) atau KASBI Provinsi Sumaterselatan mengalami nasib malang, rasa simpatinya untuk bersolidaritas atas penderitaan petani Provinsi Jambi yang berjalan kaki 1000 kilometer kini menuai masalah dengan mendapat skorsing dari perusahaan tempatnya bekerja PT Wilmar. Hal ini dianggap para para aktivis yang pro terhadap tindakan aktivis tersebut sebagai tindakan anti Pancasila.

Menurut mereka tindakan yang dilakukan oleh manajemen PT Wilmar adalah kesalahan yang fatal, rasa solidaritas, gotong royong dan membangun persatuan merupkan sikap pancasila-is sebagai cerminan falasafah bangsa. Skorsing yang dilakukan PT Wilmar terhadap aktivis KASBI bernama Untung,  membuktikan bahwa manajemen perusahaan itu anti terhadap ideologi dan dasar negara Indonesia. Untung yang juga sekretaris KASBI Sumaterselatan diskorsing oleh Manajemen  PT Wilmar mulai tgl 27 Des 2012  lalu, Tindakan manajemen perusahaan ini mendapat kecaman dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Gerakan Nasional Laksanakan Pasal (GNP) 33 UUD (Undang-Undang Dasar) 1945. Seperti Pengurus Besar Front Anak Bangsa Menguggat (FRABAM) Sumsel, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang, Front Perlawanan Rakyat (FPR) Kota Lubuklinggau-Musirawas serta Komite Pimpinan Wilayah Partai Rakyat Demokratik (PRD).

” Tindakan mendampingi serta bersolidaritas atas aksi jalan kaki 1000 KM petani Jambi yang dilakukan Untung Aktivis KASBI menuju perbatasan Sumsel-Lampung adalah tindakan mulia yang sesuai dengan ajaran yang terkandung dalam Butir-Butir Pancasila, Skorsing yang dilakukan PT Wilmar adalah tindakan anti terhadap Pancasila. Artinya manajemen perusahaan tersebut melarang semua pekerja untuk melakukan solidaritas, bergotong royong dan bermusyarawah yang merupakan dasar budaya negara. Kami mendesak PT Wilmar untuk mencabut skorsing saudara Untung dan meminta mereka mengklarifikasi dimedia alasan perusahaan melarang pekerjanya untuk bersolidaritas dan bersimpati terhadap orang yang sedang menderita dan berjuang mendapatkan hak-haknya ” Ungkap Jeki Andesva  (24) Ketua PB Frabam Sumaterselatan.

Selain itu Ketua KPR PRD, Eka Subakti dengan lantang mengatakan keputusan manajemen PT. Wilmar menskorsing Untung dengan keterlibatannya bersolidaritas untuk petani Jambi merupakan tindakan yang menghianati semangat gotong royong, dan tidak ber- prikemanusiaan, be-prikeadilan serta menunjukkan wajah asli dari perusahaan borjuasi di negara ini yang pro terhadap penjajahan baru.

” Kami merasa tindakan PT Wilmar adalah bentuk asli dari sebuah sistem Kapitalisme di negeri ini mereka ekploitasi pekerja-nya serta mengurangi sendi-sendi kemanusiannya, membatasi semua pekerja untuk saling bersimpati, berorganisasi bahkan mencatut sikap dasar kemanusiaan. Skorsing yg dilakukan terhadap kawan Untung bukti nyata bagi kita semua, faham-faham Orde Baru yang menolak demokrasi, refresif masih berlaku di negara ini. KPW PRD meminta kepada manajemen PT Wilmar untuk tidak melakukan refresif terhadap aktivis buruh dan mengembalikan hak saudara Untung dengan mencabut skorsing. Dengan kejadian ini, kita mesti bergandeng tangan mengusur semua perusahaan multinasional dan asing yang anti nilai-nilai luhur Pancasila, dengan jalan laksanakan Pasal 33 UUD 1945 sekarang juga, ”   ujar Eka yang biasa dipanggil Sakir ini.

Selain itu Eka, juga meminta kepada seluruh elemen untuk bersolidaritas menghantam sikap refresif yang anti Pancasila Manajemen PT Wilmar dengan mengirimkan statemen dukungan kepada Saudara untung ke alamat perusahan tersebut, baik melalui E-mail, Facebook, dan semua fasilitas jaringan sosial perusahaan tersebut. Hal itu akan menunjukkan bahwa Untung dan aktivis buruh lainnya tidak sendirian berjuang menegakkan butir sila-sila pancasila. (Fanto)