Petani Ancam Putus Akses Jalan PT Lonsum, Pemkab Pasrah

by -546 Views

Kabarkite.com– Musirawas (7/1), TAK kunjung usainya penyelesaian masalah pembelian kelapa sawit plasma dan non plasma oleh PT London Sumatera (Lonsum) terhadap hasil sawit milik petani di dua kecamatan Rawas Ilir dan Nibung, Kabupaten Musirawas, Sumateraselatan membuat para petani gerah lantaran sawit mereka banyak busuk. Hal itu bahkan membuat  mereka mengancam akan menutup dan melumpuhkan akses jalan poros di Kecamatan Rawas Ilir yang menghubungan dengan kabupaten dan Provinsi Jambi.

Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Kabupaten Musirawas, Ramdani Lubis mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan apa-apa atas ancaman tersebut. Sedangkan untuk permasalahan tersebut pihaknya sudah memfasilitasi antara petani dan pihak perusahaan. Dan pihaknya mengakomodir permintaan kedua belah pihak. Sehingga muncul kesepakatan pembatasan hal itu agar tidak ada petani dari daerah luar menjual di pabrik Lonsum tersebut. Selain itu, pihaknya melakukan  verifikasi data para petani yang ada sehingga jangan sampai terjadi lonjakan penjualan buah.

“Sekarang masih dilakukan verifikasi jumlah petani. Sehingga, untuk pemberian surat pengantar buah sawit (SPBS) memang diperketat untuk meminimalisir tidak tepatnya penyaluran SPBS yang jelas merugikan para petani,” kata dia.

Ramdani menambahkan, apa yang dilakukan manajemen perusahaan dalam hal ini PT Lonsum terkait surat pengantar buah sawit (SPBS) Hal itu dimaksudkan, agar jangan sampai penyaluran kuota SPBS tidak tepat sasaran. Sehingga bila terjadi kelebihan kuota dari yang dirugikan tentunya petani.

Dilain pihak Menurut Devi Arianto Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Musirawas, Pemerintahan kabupaten Musirawas di bawah kepemimpinan Ridwan Mukti memang sudah tidak ada hati nurani lagi. Sebab Sudah berulang kali kesepakatan dibuat, tetapi tidak ada realisasinya. Bahkan, Pemkab tidak peduli dengan derita para petani. Sehingga, petani dan masyarakat sekitar dalam waktu dekat sepakat untuk menutup jalan poros yang ada agar Pemkab segera membantu dan mengentaskan penderitaan para petani.

“Sudah dua bulan tidak ada ketegasan dan solusi dari Pemkab Mura kepada para petani kelapa sawit. Bahkan,ribuan ton sawit para petani membusuk karena tidak dibeli oleh Lonsum. Sudah cukup derita para petani ini,” tegas Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) sekaligus putra kelahiran Kecamatan Rawas Ilir, Devi Arianto, senin (7/1).

Selain itu dikatakanya, surat pengantar buah sawit (SPBS) sulit diperoleh, jika diperoleh harus melalui koperasi unit desa (KUD) dengan potongan 15-20 persen atas harga penjualan buah sawit. Hal itu jelas-jelas membebani para petani,apalagi kerugian material dari buah yang tidak dibeli akibat membusuk akibat tidak dibeli.

“Saya menantang pemerintahan kabupaten Musirawas untuk inspeksi langsung untuk melihat SPBS ada atau tidak di PT Lonsum ini, lebih mudah cari emas dari pada mencari SPBS dan itu memang fakta real yang terjadi saat ini,”tegasnya. (Rutan)