Kabarkite.com-Lubuklinggau (4/2), PANASNYA perseteruan duo kader Golkar Alex Noerdin dan Ridwan Mukti (RM) untuk pencalonan Gubernur Sumateraselatan 6 Juni 2013 mendatang semakin alot dan membuat konstelasi politik berubah begitu cepat. Namun Menurut Andre Novanto dari Lingkar Study Publik dan Demokrasi (LSPD) Kota Lubuklinggau dan Muhamad Imron, aktifis THI (Tanah Hijau Indonesia) Kabupaten Musirawas, Survey RM tak akan pengaruhi posisi saingannya Alex Noerdin selaku Incumbent untuk mendapatkan Partai Golkar.
Menurut mereka Pernyataan Fadel Muhammad sebagai wakil ketua Dewan pimpinan Pusat (DPP) Golkar beberapa hari lalu saat berkunjung ke Palembang menjadi sinyalemen yang kuat untuk memprediksi posisi tawar Incumbent. Selain itu ketidak jelasan hasil survey Ridwan Mukti yang di media sosial tweeter ramai di bincangkan mengunakan metode survey yang salah dan sulit untuk dibuktikan validasinya serta maraknya media lokal baik cetak, online dan radio yang memborbardir kebobrokan infrstruktur maupun komitmen pelayanan publik RM adalah bagian penting yang mesti disimak.
Meski keduanya menurut petinggi kedua organisasi sosial tersebut sama-sama memiliki problematika yang sama dalam memimpin daerahnya. Alex Noerdin pun memiliki masalah besar mulai dai masalah transportasi angkutan Batubara, masalah Agraria serta program Pendidikan gratis dan Berobat Gratis yang hingga saat ini masih samar dirasakan masyarakat. Dan menurut mereka program ini cenderung ditinggalkan alex serta tak segencar saat menjabat Bupati Musibanyuasin lima tahun lalu.
Menurut Lingkar Study Publik dan Demokrasi (LSPD) Kota Lubuklinggau melalui Koordinator bidang Kebijakan Publik dan Korupsi, Andre (35), prediksi lembaganya Alex Noerdin akan muncul sebagai pemenang dalam internal struggle di partai Golkar guna mendapatkan restu mengunakan partai tersebut untuk memenuhi syarat pengusungan dirinya. Namun ancaman RM juga dapat menjadi bagian yang menguras energi bagi tim dan struktur pemenangan Alex, sebab kedua bakal calon ini secara sosiologi memiliki basis pendukung yang sama, yaitu blok Timur terdiri dari kota Lubuklinggau, Musirawas, Banyuasin, Musibanyuasin, Empat Lawang, Lahat, Pagar Alam dan Muaraenim.
” Saat ini Alex merespon ancaman RM, meski secara peluang ia unggul. Hampir setiap hari seluruh media massa lokal membuat pariwara dan adventorial Alex Noerdin, meski harus dipertanyakan juga pembiayaannya secara pribadi atau mengunakan jalur manipulasi kas daerah. Melalui alat peraga dengan Slogan Sumsel Gemilang Berobat dan Sekolah Gratis, Alex mulai menjadi sorotan publik lagi, teknik sosialisasi dirinya cukup jitu, seiring mulai menghilangnya alat peraga bakal calon lain. Sedang RM dengan Slogan Musirawas Darusalam tak beranjak dari posisi lamanya, ketidak lenturan timnya, serta teknik konsultannya yang kabarnya mengunakan konsultan Politik yang sama dengan Jokowi terlihat kehilangan arah. Media lokal didaerahnya sendiri memilih mengkritik habis kebijakannya, ketimbang memberikan spase sosialisasi. Intinya kekalahan RM dengan Incumbent bukan hanya pada elektebilitas yang muncul, namun kreativitas tim maupun formula sosialisasinya belum mengena sasaran, ” Jelasnya minggu (2/2) usai diskusi publik media online Kabarkite.com
Ditambahkanya, pilihan rasional bagi RM adalah Melakukan pendekatan secara serius kepada partai Lain yang memiliki kuota 15 persen sebagai syarat pencalonan dan mengkonsoloidasikan kembali seluruh unsur elemen pengerak politiknya dan pendukung (Timses) saat mencalonkan diri menjadi Bupati Musirawas beberapa waktu lalu. Tidak hanya mengunakan tangan birokrasi seperti yang ia lakukan saat ini.
Taktik tersebut diakuinya dengan mengunakan tangan birokrasi di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), RM bisa menjangkau semua daerah di Sumateraselatan. Tapi dikatanya RM tidak akan mampu merawat dan mengiring konstituen untuk meningkatkan elektebilitas dirinya. Hal tersebut selain permasalahan keterbatasan waktu para birokrasi, sorotan publik dan media juga bentuk pramodialisme kedaerahan juga masih tinggi. Selain itu tim dari Birokrasi tidak memiliki kebiasaan untuk mencipatkan terobosan serta masukan kekayaan straktegi, sebab cenderung manut dan patuh sehingga RM berjalan satu arah seperti saat ini.
Diperjelaskanya juga pertarungan duo Gajah golkar ini dapat merugikan bakal calon lain yang pasif dan kekurangan logistik pendanaan. Pernyataan Eddy Prabowo, wakil ketua 1 Dewan pimpinan Pusat (DPP) Gerindra juga menegaskan tentang teka-teki RM yang menyatakan telah menyiapkan Speedboad bukan lagi perahu. Bila konstelasi itu bergerak sesuai dengan tit tut sinyal yang ada, bisa di pastikan Eddy Yusuf akan menjadi korban pertama yang tidak memiliki dukungan parpol untuk memenuhi syarat kuaota yang ditetapkan KPU.
Sayangnya RM tak bisa hanya mengandalkan Partai Gerindra yang kuato perolehan suaranya tak mencukupi 15 persen, pendekatan seperti partai Islam serta partai Gurem lainnya di perlukan. Dan kembali dua bakal kandidat calon akan kehilangan dukungan, selain Eddy yusuf juga Herman Deru (HD).
PDI-P dan ESP Diuntungkan
Sedangkan, Muhamad Imron, aktifis THI (Tanah Hijau Indonesia) Kabupaten Musirawas berpendapat dengan kondisi perkembangan politik Sumateraselatan saat ini pertarungan Duo Golkar menguntungkan Edi Santana Putra (ESP) walikota Palembang dan juga ketua Wilayah PDI-P. Selain ia telah memiliki kendaraan politik yang melampui 15 persen, ia cukup enjoi untuk urusan sosialisasi karena memiliki kedekatan dari semua kalangan. Meski tak semenonjol Incumbent, RM maupun Herman Deru.
Ia menyakini pada waktu tahapan pilkada dimulai elektabilitas ESP akan head to head dengan Herman Deru (HD). Hal itu sudah diprediksi oleh semua tim dari 6 bakal calon yang muncul. Permasalah pribadi yang muncul tentang pernikahannya dengan Maya artis majalah dewasa, dipermukaan tidak begitu mempengaruhi, dikarenakan hampir semua kandidat memiliki problema pribadi yang sama untuk hal yang baru saja menimpa Bupati Garut Aceng Fikri.
” Yang Muncul nanti hanya 4 kandidat, pertarungan RM dan Alex adalah sisi sejarah baru dalam perpolitik Sumateraselatan. Imbas dari itu adalah semakin kecilnya peluang kandidat lain yang bakal maju, sebab selain ESP yang aman. Kandidat lainnya masih dalam tahapan lobi perahu politik, sekalipun itu Incumbent. Jadi saya bisa pastikan mereka yang pasip seperti Eddy Yusup dan Ishak Mekki akan teranulir. Karena dibawah ketua Demokrat, Ishak Mekki mesti telah membirukan beberapa daerah dengan alat peraganya, belum memiliki angka elektabilitas diatas 3 persen. Sedangkan saat ini isu yang muncul survey elektabilitas ESP hampir sama dengan persentase elektabilitas Incumbent. Sedangkan 4 kandidat lainnya masih dibawah 5 persen, Anehnya Herman Deru (HD) menurun cukup signifikan, hal itu dikarenakan memiliki pola yang sama seperi RM dalam pembangunan Jaringan. Dibeberapa tempat timses, relawan HD maupun RM banyak kecewa dan mengundurkan diri. Namun untuk kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musirawas HD terlihat mengalami kemogokan politik ” Ungkap Imron.
Menjelang bulan Maret mendatang menurut Imron, akan terlihat jelas bentuk dukungan semua parpol dan jika dilihat dari kemungkinan yang ada, bakal calon Gubernur dari jalur Independent akan semakin kecil kesempatannya. Bagitupun 6 kandidat yang muncul selama ini, disaat ada bakal calon yang melakukan pemborongan perahu bisa dipastikan ada yang teranulir.
Lalu, menurut memet panggilan Imron, Alex atau RM di jalur basis pendukung yang sama, harus ada komunikasi yang jelas, karena ketika keduannya maju secara bersamaan Golkar akan mengalami penyusutan dukungan, dan bisa jadi mengalami kekalahan dari rivalnya PDI-P yang hingga saat ini semakin solid. Apalagi jika ESP dapat berpasangan dengan Riduan Effendi sebagai wakil tentunya akan berat bagi Golkar muncul sebagai the winner pada Pilgub nanti. (Edosaman)