SK MIGAS Tidak Berani Tindak Serelaya

by -400 Views
by

sk-migasKabarkite.com-Musirawas (19/2), SATUAN Kerja (SK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) Pusat tidak berani memberikan sangsi kepada PT Serelaya Merangin II (SRMD) terkait kebocoran minyak di Desa Pauh Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Musirawas belum lama ini.

Kepala Bagian (Kabag) Humas SK Migas  Pusat, Erlan mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dua versi dari pihak perusahaan terkait kasus pipa bocor tersebut. Sehingga pihaknya masih melakukan investigasi terkait kebocoran minyak tersebut.

Memang jika dilihat adanya dugaan pencurian minyak. Namun pihaknya tetap melakukan investigasi terhadap masalah tersebut. “Ya pihak perusahaan sudah menjelaskan permasalahan kebocoran pipa minyak dengan media massa di Provinsi Sumsel. Tetapi pihaknya tetap melakukan investigasi terhadap kebocoran minyak tersebut,”ujar Erlan, Senin (18/2) Kemarin.

Mengenai sangsi yang diberikan kepada pihak perusahaan yang belum melakukan pemberian kompensasi terhadap masyarakat. Erlan menegaskan pihaknya belum bisa menjatuhkan sangsi karena belum diketahui secara jelas kebocoran itu akibat apa. Karena jika sudah ada kejelasan maka baru dapat diberikan sangsi. Dan pihak perusahaan sudah melakukan tindakan terkait kebocoran pipa minyak tersebut.

“Sangsi belum bisa diberikan karena penyebab pipa minyak pecah masih dilakukan investigasi,”jelas dia.

Sementara itu, Tokoh Pemuda Rawas Ilir sekaligus Ketua DPC Banteng Muda Indonesia (BMI) sayap Partai PDIP, Devi Arianto mengatakan, warga sekitar telah sepakat kembali melakukan pemblokiran jalan poros yang digunakan PT SRMD. “Warga minta pihak perusahaan membangun jalan khusus sendiri sesuai aturan yang telah ditetapkan untuk mengangkut minyak jangan menggunakan jalan negara, provinsi dan kabupaten,”tegas Devi.

Menurut Devi, pihak perusahaan jangan tidak bertanggung jawab dengan pencemaran lingkungan yang terjadi akibat tumpahan minyak. Apalagi tidak melakukan pemberian kompensasi terhadap warga yang sawah dan perkebunannya terkena tumpahan minyak.

“Ancaman warga tidak main-main karena sudah pernah dilakukan dan diharapkan tindakan yang dilakukan warga benar-benar diperhatikan jangan sampai terulang kembali aksi pemblokiran,”pungkasnya.(Rutan)