Kabarkite.com-Musirawas (25/2),DALAM sepekan kasus matinya ayam secara mendadak terjadi di Kampung milik warga Desa Noman Kecamatan Rupit Kabupaten Musirawas dalam sepekan terakhir.
Pendi,warga Desa Noman mengatakan dari 30 ekor ayam kampung yang dipeliharanya 29 ekor tiba-tina mati mendadak selama empat hari berturut-turut. Dengan kondisi ayam mengeluarkan air liur dari mulut dan warna kulit pucat.
“Tidak tahu, tiba-tiba langsung mati mendadak yang diawali dengan kondisi ayam bengong alias tidak banyak gerak,”kata Pendi, Minggu (24/2) kemarin.
Hal senada dikatakan, Herwan. Menurutnya, yang masih bertetangga dengan Fendi. Herwan mengaku ayam kampung peliharaannya sejak empat hari terakhir sudah berkurang 5 ekor dari 8 ekor yang ada.
“Hari ini mati, besok ada lagi yang mati. Lama kelamaan mati semua. Sudah banyak ayam warga disini yang mati, bisa mencapai ratusan mungkin semuanya,”sebutnya.
Sejauh ini, kematian ayam kampung milik warga Desa Noman belum dilaporkan ke Dinas terkait. Bahkan warga membuang bangkai ayam mati kedalam sungai tanpa dikubur atau dilakukan proses pembakaran. “Sudah kita buang ke sungai yang mati,”kata Herman.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Mura, Bambang Hariadi melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Ikan, Drh Marzuki mengatakan pihaknya belum menerima laporan adanya ayam di Desa Noman yang mati mendadak. Namun pihaknya akan segera turun ke lapangan melakukan pengecekan.
“Secepatnya kita akan turunkan petugas melakukan pengecekan kelapangan,” jelas dia.
Marzuki menjelaskan, pihaknya mengimbau kepada warga Desa Noman yang memelihara ayam segera melakukan pembesrihan kandang dan penyemprotan. Dan ayam yang mati mendadak seharusnya tidak dibuang ke sungai melainkan dikubur atau dibakar agar virus penyakit ayam tidak menyebar.
“Memang kalau dimusim hujan, ayam rentan terserang penyakit khususnya penyakit tetelo. Tapi untuk penyebab kematian ayam di Desa Noman, akan dilakukan pengecekan disebabkan oleh apa,” pungkasnya (Rutan)
