Kabarkite.com-Palembang (14/3), DARI Enam pasang bakal calon Gubernur Sumateraselatan yang selama ini gencar melakukan sosialisasi akhirnya mengerucut menjadi empat pasang kandidat saja yang hingga pukul 22.00 Wib yang mengembalikan berkas formulir ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumateraselatan, yaitu Pasangan Alex Noerdin-Ishak Mekki (ALIM) yang diusung oleh Golkar dan Demokrat, kedua Pasangan Iskandar Hasan-Hafis Thohir diusung PAN dan PKS, Edi Santana Putra-Anisa Juwita diusung oleh PDI-P, Serta Herman Deru-Mpalinda Syarial Oesman (Derma) yang diusung 23 parpol koalisi diantaranya PKB, Hanura, Gerindra dan parpol Non Parlemen.
Sedangkan nasib apes dialami oleh wakil Gubernur Sumateraselatan, Eddy Yusuf yang ketinggalan kereta karena klaim mendapatkan rekomendasi dari Gerindra dan beberapa Partai non Parlemen tidak terbukti. Hingga pukul 22.00 Wib tidak juga mengembalikan formulir ke KPU provinsi Sumateraselatan. Hal yang mengejutkan adalah ikut sertanya Kapolda Sumateraselatan Irjen Pol Iskandar Hasan yang dipinang PAN dan PKS, tidak ada yang menyangka Kapolda aktif ini bakal maju pada pilgub kali ini.
Selain itu Bakal kandidat calon gubernur lainnya Ridwan Mukti (RM) yang juga Bupati Musirawas mengalami hal yang sama, meski mengaku ditawarkan beberapa kandidat untuk menjadi bakal calon wakil Gubernur ia lebih memilih tidak maju. Meski sebelumnya RM mengklaim mendapatkan dukungan 13 parpol, rival Alex Noerdin sesama kader Golkar ini akhirnya menyatakan mengurungkan niatnya untuk maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Sumsel 2013.
“Saya lebih memilih tetap mengabdi sebagai Bupati Mura sampai tahun 2015 mendatang dibanding memaksakan diri maju dengan pasangan yang tidak tepat atau hanya untuk mengisi posisi sebagai calon wakil gubernur,”ujar Ridwan Mukti (RM) dalam press realese Cyrus Network, Felicia Idama.
Menurut RM, kemantapan keinginan untuk maju dalam pilgub Sumsel baru dimulai lima bulan yang lalu. Itupun karena desakan dari berbagai pihak. Akhirnya karena desakan dan merasa bisa berbuat banyak untuk kebaikan Sumsel maju dalam pilgub. Namun, pencalonan itu jika berada pada posisi penentu kebijakan, yaitu sebagai cagub, bukan cawagub.
Sehingga, dalam seminggu terakhir, sebagai kandidat secara intensif berkomunikasi dengan beberapa partai yang memang belum menentukan dukungan mereka. Parpol tersebut menyadari bahwa jika ingin memenangkan Pilgub Sumsel. Idealnya harus mengusung pasangan yang terdiri dari dua orang kepala daerah. Namun negosiasi menjadi sangat alot ketika menentukan siapa yang berada di posisi cagub dan siapa yang menjadi cawagub.
“Saya putuskan sendiri memilih tidak melanjutkan pencalonan jika harus menjadi cawagub. Dan sama sekali tidak merasa kecil hati, kecewa karena pengabdian untuk Sumsel tidak akan berhenti hanya sampai di sini. Pengabdian untuk masyarakat bisa lewat pintu apa saja. Pencalonan dalam Pilgub adalah salah satunya. Namun saya merasa tetap bisa berbuat dan mengabdi bagi Sumsel dengan posisi saya sebagai Bupati Mura,”tegas dia.
Ridwan menjelaskan, batalnya maju dalam pilgub Sumsel menunjukkan rakyat Mura masih menginginkan kepemimpinannya bersama masyarakat membangun Mura hingga tahun 2015 mendatang.
“Saya minta maaf kepada para pendukungnya di 15 kabupaten/kota di seluruh Sumsel. Bagaimana pun, harapan masyarakat adalah pelecut semangat saya untuk maju sebagai Cagub. Secara terbuka meminta maaf karena belum mampu mewujudkan harapan tersebut,”ungkapnya.
Ridwan menambahkan, dirinya mengucapkan selamat kepada pasangan kandidat yang sudah mendapatkan dukungan resmi dari parpol. Sehingga, kompetisi politik bisa berjalan dengan jujur, adil dan tetap memelihara persaudaraan di antara sesama warga Sumatera Selatan
“Harapan saya pilgub nanti bisa menghasilkan orang-orang yang terbaik untuk memimpin Sumsel. Dan yang kedua, pilgub berjalan damai dan tidak memecah belah persaudaraan sesama masyarakat Sumsel,”pungkasnya.(Rutan/tim)