Kabarkite.com-Jakarta (22/3),NURHAFIZAH Fadilah (3) pasien penderita bocor jantung biru saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Jumat (22/3). Pemeriksaan lanjutan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien terkini sebelum menjalani tindakan operasi. Didampingi orangtua Tomi Arianto (32) dan Suprida (34) serta staf Pemprov Sumteraselatan, pasien menjalani dua kali pemeriksaan.
Pemeriksaan awal dilakukan di Poliklinik Anak yang ditangani dr Sukman T Putra dan pemeriksaan kedua dilakukan di ruang ECHO dengan menggunakan alat elektrokardiografi (EKG). Di ruang ECHO ini, pasien menjalani pemeriksaan jantung selama 30 menit.
Dr Dedi yang menangani pasien mengatakan, hasil pemeriksaan ECHO menemukan pasien terdiagnosa Tetrology of Fallor (ToF) Severe PS atau kebocoran pada jantung sehingga menyebabkan sirkulasi darah tidak normal. Akibatnya darah yang mengalir ke tubuh pasien bercampur antara darah bersih dan kotor yang disebabkan adanya tekanan yang membuat lobang pada jantung.
“Hasil pemeriksaan ditemukan lobang pada jantung pasien sebesar 11 melimeter. Lobang ini sudah sangat besar,” kata dia.
Untuk mengobati penyakit itu, pasien harus menjalani tindakan operasi. Sebelum tindakan itu, pasien harus kembali menjalani Kateterisasi di Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSCM. Kateterisasi bertujuan untuk mengetahui tingkat tekanan yang ada di jantung. Sehingga dapat mengetahui metode dan tindakan yang digunakan pada operasi pasien
“Pasien sudah kirim ke PJT untuk kateterisasi. Sekarang tinggal menunggu jadwal saja. Setelah itu barulah bisa diambil tindakan operasi,” terangnya.
Dikatakannya, tindakan operasi di RSCM mengutamakan pasien yang sudah tergolong berat dan pasien dari luar Jakarta. Biaya operasi penyakit jenis ini memerlukan tidak kurang dari Rp100 juta. Beruntung, pasien dirawat menggunakan program berobat gratis Pemprov Sumsel sehingga seluruh biaya perawatan ditanggung pemerintah setempat.
“Walaupun belum dapat jadwal operasi, kita akan utamakan pasien dari luar daerah. Kita tunggu saja dulu hasil kateterisasinya,” ungkapnya.
Orangtua pasien Tomi Arianto warga Kelurahan Sekip Jaya Kecamatan Kemuning Palembang mengatakan, dirinya sangat bersyukur dengan adanya pemeriksaan lebih lanjut pada anaknya. Meski belum diketahui jadwal tindakan operasi bagi anak itu, tetap yakin akan difasilitasi selama perawatan. “Datang ke RSCM ini saja saya sudah bersyukur. Sekarang tinggal menunggu waktu operasi saja,” kata dia.
Tomi yang sehari-hari berprofesi sebagai juru parkir di Palembang Square (PS) ini mengaku menjadi orangtua yang paling beruntung. Sebab, selama ini dirinya kesulitan mengobati penyakit anaknya karena keterbatasan biaya. Akhirnya ia memilih ke pengobatan alternatif walaupun tidak ada perubahan. “Ini rizki anak saya dapat perawatan di RSCM dan bakal dioperasi, gratis juga. Tadinya saya pasrah, sekarang saya optimis anak saya bakal sembuh,” tuturnya.(Lynggo)