Kabarkite.com-Musirawas (Selasa/4/6),ISU kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memicu antrian kendaraan di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diwilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura) dan Kota Lubuklinggau semakin menggila dan mengular.
Mirisnya lagi mobil dan kendaraan roda dua yang antri kebanyakan menggunakan tangki modifikasi agar mendapatkan BBM lebih banyak untuk mengeruk keuntungan pribadi. Lebih tragis lagi mobil tangki modifikasi yang antri kuat dan patut diduga dibekengi oleh oknum aparat, Indikator inilah membuat aparat dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau serta disperindaksar Kabupaten Musi Rawas terkesan tutup mata dan membiarkan antrian itu terjadi dan berlarut-larut.
Pantauan dilapangan antrian BBM diwilayah Musi Rawas (Mura), seperti di SPBU Tugumulyo, Rantau Bingin, Kecamatan TPK, SPBU Bukit Beton kecamatan STL Ulu Terawas, Muara Kelingi dan Simpang Semambang. Kemudian SPBU Rupit. Dari semua SPBU tersebut antrian BBM memakai tangki modifikasi. Begitu juga di SPBU Marga Mulya, Kupang, Talang Bandung semuanya rata-rata antri.
Salah seorang pemilik mobil, Wan, mengatakan ia antri hampir dua jam lamanya untuk mendapatkan BBM 20 liter lebih atau Rp.100ribu.dia menilai dan mengamati bahwa yang antri kebanyakan orang-orang yang menggunakan angkot atau tangki modifikasi,sedangkan dampaknya dari kondisi itu sangat jelas kendaraan pribadi terkesan seperti di abaikan dan membuat antrian terus terjadi.
“Padahal kita membeli BBM untuk kepentingan yang sangat mendesak, jika keadaan ini dibiarkan terus menerus yang dirugikan adalah konsumen. Sebenarnya kita tidak mempermasalahkan kalau yang antri murni memang kepentingannya hanya untuk kendaraan,Ini faktanya kebanyakan hanya kedok saja mobil pribadi, kenyataannya tagkinya sudah dimodifikasi,”jelasnya.
Menurutnya,Disini aparat dan Disperindag yang harus berperan,Karena kedua instansi itu yang mempunyai kewenangan. Kalau petugas SPBU tidak bisa kita permasalahkan,karena mereka tugasnya mengisi minyak. Terkadang petugas ngotot akan mengisi BBM sesuai aturan, tapi pengendara mobil pakai tagki modifikasi ngotot minta diisi penuh dirinya yakin petugas merasa serba salah di ibarakan seperti “buah simalakama”.
“Ini jelas sudah menyalahi dan merugikan konsumen yang benar-benar ingin mendapatkan BBM. Sementara penimbun BBM terus menimbun tanpa gangguan,”ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Imron, bahwasanya antrian BBM diseluruh SPBU diwilayah Mura dan Kota Lubuklinggau membuat konsumen resah. “Kami sudah resah dengan antrian BBM ini. Akibat antrian tadi pekerjaan banyak tertunda,”ungkapnya.
Ditambahkannya seharusnya aparat dan Disperindag melakukan penertiban antrian tadi. Dalam antrian yang benar-benar antri memakai tanki modifikasi harus ditertibkan supaya masyarakat tidak resah lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pasar Kabupaten Musi Rawas, M Yamin Pabli, melalui, Kasi Bina Usaha Perdagangan, M Akip Safari, mengatakan Disperindag tidak melakukan pembiaran atas makin menggilanya antrian BBM diwilayah Mura.
Tapi Disperindag sifatnya cuma mengawasi tidak bisa mengambil tindakan. Yang mempunyai kewenangan untuk mengambil tindakan Hiswana Migas.
Sementara untuk aparat sendiri selama tidak ada kekacauan saat antri akan dibiarkan. Harus diakui untuk antri BBM ini, kadang-kadang banyak yang antri, kadang-kadang tidak. “Kalau pasokan terlambat kami bisa berkoordinasi dengan Pertamina,”kata Akip.
Menyinggung masalah antri diduga pakai tanki modipikasi, Akip kita tidak bisa bicara banyak karena belum ada standar ukuran tanki. Apalagi sekarang belum ada tenaga ahli serta belum ada Ukuran Takaran Tera dan Perangkatnya (UTTP). “Untuk UTTP sendiri kewenangannya ada di Provinsi. Beberapa waktu lalu saja untuk tera ulang ikut Provinsi,”paparnya.
Sementara itu, Hariyadi, Sales referenstatif (SR) Pertamina Wilayah Kabupaten Musirawas Dan Lubuklinggau menyatakan bahwa, penyebab antrian panjang itu karena adanya bakal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. “penyebab antrian panjang yang terjadi di SPBU, perkiraan kita akibat menjelang kenaikan harga BBM subsidi. sedangkan untuk penyaluran kesetiap SPBU yang ada selalu normal sesuai kebutuhan Kota dan Kabpten,”Katanya.
Ditambahkannya,bahkan dirinya sendiri mengindikasikan dan menyatakan bahwa sudah tidak dapat dipungkiri memang ada indikasi pihaknya soal ada oknum-oknum yang nakal yang ingin melakukan penimbunan. “Untuk mengantisipasi penimbunan, Pihaknya sudah menyampaikan kepada SPBU untuk mentaati semua peraturan. Kami sudah sepekan ini menyampaikan ke seluruh SPBU yang ada di kota dan kabupaten untuk mentaati semua peraturan yang sudah kita tetapkan Dan pertamina juga kerjasama dengan pihak keamanan serta melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk mengantisipasi antrian tersebut.”Pungkasnya.(RuTan)