Kabarkite.com-Empatlawang (10/6),MASSA pendukung calon bupati Empat Lawang nomor urut 1, HBA-Syahril (Berhasil), melakukan demo di kantor KPU Empat Lawang, Senin (10/6), sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka menuntut agar KPU Empat Lawang melakukan rekapitulasi ulang hasil pleno rekapitulasi Pilkada Empat Lawang di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Kecamatan Muara Pinang.
Massa pendukung menilai, adanya indikasi upaya kecurangan dengan penggelembungan suara. Hal ini berdasarkan perhitungan dari tingkat PPK di 10 kecamatan dalam wilayah kabupaten Empat Lawang. Sembilan diantarannya klop dengan perhitungan mereka, sementara di tingkat PPK Kecamatan Muara Pinang adanya penggelembungan suara 2.000 lebih.
Dengan penggelembungan suara ini, hasil rekapitulasi suara berdasarkan hasil rekapitulasi tingkat KPPS ini melebihi perolehan pasangan kandidat HBA- Syahril, yang mana selisih perolehan suara berdasarkan hasil real count selisih 1.000 suara lebih.
Massa bertambah berang saat pada demo tersebut, karena mendapati tim dua orang pendukung dari pihak pasangan Joncik Muhammad-Ali Halimi (Jonli) berada di dalam ruangan KPU yang sebelumnya sudah dijaga ketat oleh aparat. Mereka menyesalkan, adanya tim yang bisa menyelinap masuk, sementara dari pendukung lainnya tidak ada seorangpun yang masuk.
Massa semakin curiga adanya kongkalingkong antara oknum di KPU, dengan membiarkan mereka masuk ke dalam ruangan yang semestinya seteril dari satupun pendukung atau kandidat sekalipun.
Dalam orasinya, perwakilan massa, Fery menyampaikan tuntutan keadilan untuk kandidatnya. Karena, mereka sudah dicurangi dengan penggelembungan suara di tingkat PPK Muara Pinang yang dilaksanakan yang hanya disaksikan oleh saksi kandidat Jonli tanpa saksi dari dua kandidat lainnya.
“Kami menuntut agar dilaksanakan perhitungan ulang hasil rekapitulasi PPK Muara Pinang, karena adanya indikasi kecurangan. Buktinya rekapitulasi di sembilan kecamatan lainnya klop dengan perhitungan masing-masing kandidat,” ujarnya disambut teriakan meminta ulang massa yang hadir.
Dikatakannya, massanya tidak akan meninggalkan kantor KPU Empat Lawang sebelum pihak KPU memutuskan untuk menghitung ulang. Mereka akan berjuang mempertahankan kemenangan mereka.
“Kami mempertahankan hak kami, kami tidak mau dicurangi, makanya hitung ulang perhitungan PPK Muara Pinang. Kalau memang benar sportif kalahpun kami terima, ini kami sudah menang tidak mau dikalahkan,” tuntutnya.
Kapolres Empat Lawang, AKBP Dwi Santoso ketika dikonfirmasi di lapangan saat mengamankan agar tidak sampai terjadi tindakan anarkis mengatakan, sekarang ini sudah negara demokratis. Silahkan mereka menyampaikan tuntutan, yang berwenang memutuskan hitung ulang atau tidaknya adalah pihak KPU Empat Lawang.
“Kami di sini hanya mengamankan, yang memutuskan adalah pihak KPU. Ya, silahkan sampai tuntutan, namun berlakulah dengan baik jangan bertindak anarkis,” katanya.
Pengamatan di lapangan ribuan massa bergerak mendatangi pihak KPU. Setiba di lokasi nyaris saja terjadi bentrok dengan sekelompok pendukung lainnya. Karena kalah banyak, serta ditahan oleh pihak kepolisian dari beberapa pleton Dalmas, Brimob dan pihak Polres dan Polsek wilayah Kabupaten Empat Lawang, sekelompok orang tersebut dibiarkan meninggalkan lokasi.
Massa pun kembali berang setelah mendapati dua orang pendukung kandidat lainnya yang berada di dalam ruangan KPU. Sempat saja terjadi pertikaian, namun massa dapat diredam oleh perwakilan dibantu pihak aparat.
Dari pemeriksaan tas yang dibawa dua orang oknum tersebut tidak mendapati logistik Pilkada. Di dalam tas didapati kartu pengenal sebagai tim pemenangan pasangan Jonli atas nama Jaya Pendopo. Sejauh ini massa tetap menunggu di kantor KPU Empat Lawang, jalan poros Tebingtinggi-Pendopo KM 6. Karena sampai saat ini belum ada keputusan dari pihak KPU Empat Lawang untuk menghitung ulang rekapitulasi PPK Muara Pinang sesuai dengan tuntutannya.(Tono)