Kemarau,ISPA Dan Diare Meningkat

by -448 Views
by

image

Kabarkite.com-Musirawas (25/6), Dinas Kesehatan (Dinkes) Mura mencatat jumlah penderita penyakit inspeksi saluran pernafasan (Ispa) dan diare selama musim kemarau tiga bulan terakhir mengalami peningkatan.

Kepala Dinkes Mura, Tjahyo Kuntjcoro melalui Kasi Surveilant Epidemilogi, Nasrul mengatakan penyakit ispa dan diare sudah menjadi momok tahunan. Dimana kondisi panas yang menyebabkan adanya asap akibat pembakaran sehingga menganggu saluran pernafasan (ispa) masyarakat secara umum.

Sedangkan diare menyerang masyarakat yang tinggal dilingkungan minim air bersih. Salah satunya disejumlah desa di Kecamatan Jayaloka yang mayoritas daerahnya jauh dari sumber air. Sehingga banyak masyarakat sekitar lokasi memanfaatkan air bersih dari sumur.

“Tercatat tiga bulan terakhit penderita penyakit ispa sebanya 180 orang yang merata disejumlah wilayah. Sedangkan untuk diare tercatat 105 warga yang paling banyak didaerah sulit air bersih seperti di Kecamatan Jayaloka,” ungkap Nasrul.

Guna mengantisipasi penyakit ispa dan diare, Dinkes Mura menyiagakan petugasnya dimasing-masing Puskesmas ataupun Pustu di setiap Kecamatan, Kelurahan serta Desa. Termasuk dengan menyediakan obat-obatan yang diperlukan.

Seperti ispa yakni menyediakan masker yang mana saat ini Dinkes sudah mengajukan usulan ke Pemerintah Provinsi (Pemrov) Sumatera Selatan (Sumsel) untuk dibagikan kepada masyarakat. Sebab musim kemarau saat ini, banyak petani yang membuka lahan dengan cara membakar dan menimbulkan kabut asap disejumlah wilayah Mura.

Nasrul juga menambahkan, penanganan penyakit diare pihaknya menyiapkan dan membagi-bagikan oralit kepada masyarakat. Selain itu, Dinkes memberikan sosilisasi kepada masyarakat agar menjaga kebersihan kualitas air yang digunakan.

Sementara itu, Ozi (38) salah seorang warga Kecamatan Karang Jaya mengaku ditempatnya tinggal sudah satu bulan sulit mendapatkan air bersih. Dirinya hanya memanfaatkan air sumur untuk dimanfaatkan mandi cuci dan kakus (MCK) dan kebutuhan lainnya.

Tak hanya air bersih yang dikeluhkan, kata Ozi, akses jalan rusak dan berdebu membuat dia dan masyarakat pengguna resah. Pasalnya saat melintas, akses jalan tersebut berdebu dan menganggu pernafasan.(Rutan)