Kabarkite.com-Lubuklinggau (2/7),DAMPAK naiknya harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dari harga Rp 4500 yang sekarang menjadi Rp 6500, menimbulkan banyak tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat mulai dari kalangan masyarakat miskin sampai masyarakat kalangan menengah, baik yang mendukung atas kenaikan BMM maupu yang tidak mendukung atau menerimahnya.
Menurut Ferry Irawan AM* salah satu toko masyarakat yang ada di Kota Lubuklinggau, menanggapi atas kenaikan BBM itu sangat wajar karena dari jaman dahulu hingga sekarang harga minyak itu meningkat karena untuk menguatkan nilai rupiah dimata dunia internasional.
“Dari jaman pak Harto minyak itu sudah naik apalagi jaman sekarang karena itu memicu meningkatkan perekonomian di Negara ini dan akan berimbas menguatnya nilai rupiah di mata dunia”ujar alumni pondok pesantren Tebu Ireng 1993.
Ditambahnya lagi yang sangat kita sayangkan walaupun harga BBM sudah naik pemerintah belum sepenuhnya memikirkan nasib para petani, kaum buruh dan kaum miskin kota yang ada di tanah air ini semestinya harus di imbangi dan cari solusinya.
“Saya setuju dengan BBM naik tetapi naikkan juga harga karet,harga kopi,dan juga harga –harga petani yang lain serta harus mengimbangi upah buruh dan juga harus menciptakan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.Enggak seperti yang sekarang ini dimana harga BBM naik mencari pekerjaan susah, harga-harga komuditi petani ikut anjlok dan upah buruh belum disesuaikan dengan UMR (Upah Minimum Regional)”pungkasnya (Ujang)