Sudah Direhab Tetap Tak Dapat Air

by -413 Views
by

image

*Ratusan Hektar Sawah Beralih Pungsi

Kabarkite.com-MUSIRAWAS (12/7), TIGA tahun terakhir   puluhan petani di Desa M Sitiharjo Kecamatan Tugumulyo terpaksa merubah sawahnya menjadi kebun tanaman Palawija seperti ubi. Kondisi tersebut dikarenakan tidak stabilnya pengairan dari saluran Irigasi Kelingi yang mengairi areal persawahan petani.

” Sudah tiga tahun terakhir kami beralih komoditi dari menanam padi menjadi menanam palawija, karena aliran irigasi yang mengalir tidak stabil mengairi sawah kami” Ungkap seorang petani, Ratno (36) yang dijumpai di areal kebun  palawija miliknya, Jumat (11/07).

Dirinya mengaku menjamurnya usaha kolam air deras menjadi penyebab utama aliran air irigasi tidak mengalir sempurna di areal persawahannya.  Sehingga membuat para petani  tidak memiliki pilhan lain selain beralih menanam palawija yang tidak membutuhkan aliran air yang banyak.

Hasil tanaman palawija selama ini menurutnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan hasil yang didapatkan apabila para petani menanam padi. Dirinya mengaku, masih berharap aliran irigasi dapat kembali seperti sedia kala sehingga dirinya dan para petani lainnya dapat kembali menanam padi.

” Kami masih berkeinginan untuk menanam padi, dan kami berharap pemerintah dapat melakukan langkah langkah guna normalilisasi aliran irigasi dan membatasi jumlah usaha kolam air deras” Jelasnya

Disinggung perbaikan irigasi yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Irigasi Rawa II selaku pengelola Irigasi Kelingi pada tahun 2012 mendatang. Dirinya mengaku rehabilitasi tersebut sama sekali tidak berpengaruh pada aliran irigasi ke areal persawahannya.

Sementara itu, Anggota DPRD Musi Rawas, Sarnoko menegaskan pihaknya mengaku pernah mempertemukan para petani dengan dinas pengelola teknis Irigasi Kelingi dan menyampaikan keluh kesah para petani namun sama sekali tidak berpengaruh sehingga aliran air masih saja tidak berjalan dengan lancar.

” Kita sudah pernah mempertemukan warga dengan Dinas perairan selaku pengelola teknis namun tetap saja belum ada penyelesaiaan terkait hal tersebut” Ungkapnya (Rutan)