Tiga Desa Di Muaralakitan Gelap Gulita

by -431 Views
by

image

Kabarkite.com-Musirawas (24/8),Ribuan rumah ditiga desa masing-masing desa Pelita Jaya, Marga Baru dan Sidomulyo, Kecamatan Muara Lakitan gelap gulita. Pasalnya pengajuan pemasangan ampere ke PLN Ranting Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas (Mura) ditolak. Alasan penolakan tidak logis, masyarakat atau pelanggan masih mempunyai hutang Rp. 98,2 juta kepada CV Agung Jaya sebagai instalatir. Padahal hampir 60 persen pelanggan sudah melunasi pemasangan ampere.

Menurut perwakilan warga tiga desa, Nurdin M Zen, penolakan PLN terhadap usulan pemasangan ampere, karena tidak melalui CV Agung Jaya. “Kalau tidak memakai CV Agung Jaya masyarakat eks pelanggan CV Banyu Biru tidak bisa mendaftar menjadi pelangan baru PLN,”jelas Nurdin.

Mungkin masyarakat diwilayah Kabupaten Musi Rawas (Mura) bertanya-tanya mengapa masyarakat di tiga desa tidak mau mendaftar melalui CV Agung Jaya. Alasanya sangat sederhana biaya yang dibebankan kepada masyarakat terlalu tinggi. Untuk satu ampere masyarakat harus membayar Rp. 4 juta. Biaya pemasangan ampere diumumkan perangkat di tiga desa melalui masjid dan datang langsung kerumah-rumah. “Masyarakat keberatan dengan biaya itu, karena terlalu tinggi dan juga masyarakat tidak ada biaya untuk membayarnya,”paparnya.

Apalagi dengan biaya setinggi itu, pemasangan yang sudah dilakukan pihak CV Agung Jaya tidak sesuai dengan standar PLN. Kenapa dikatakan tidak standar, karena banyak kabel yang cuma diletakan dikayu dan pohon kelapa. Bahkan ada kabel yang diletakan ditanah. Bagaimana dengan pelanggan yang sudah mendaftar melalui CV Banyu Biru, Nurdin, mengatakan untuk pelanggan yang sudah mendaftar di CV Banyu Biru, mau memasang ampere diharuskan PLN menambah Rp. 1,5 juta, padahal masyarakat sudah membayar di CV Banyu Biru Rp. 5,8 juta. Uang itu dibayar melalui Kepala Desa masing-masing. Tragisnya lagi sampai sekarang ampere yang sudah dibayar belum dipasang atau belum masuk. Sementara sudah 60 persen masyarakat sudah membayar penuh.

Dari kenyataan itu, ia berharap kepada Dinas Pertambangan dan Energi agar dapat memudahkan dan meringankan rakyat dalam hal pemasangan lisrik. “Kalau bisa pemasangan ampere tidak melalui perantara tapi langsung ke PLN,”pintanya.

Sementara itu Manager PLN Muara Beliti, Rismawan, dihubungi melalui ponselnya mengatakan untuk tiga desa itu dulunya pelayanan curah. Pelanggannya ada 2340 pelanggan. Nah sekarang sedang melakukan pertemuan dengan Kades untuk menyelesaikan masalah tersebut. Mengenai ada pelanggan yang mengatakan PLN menolak pemasangan ampere karena ada tunggakan. Itu tidak benar karena PLN akan melayani pemasangan ampere, ada tunggakan maupun tidak.

“Pemasangan ampere akan tetap dilaksanakan terlepas dari ada dan tidaknya tunggakan,”tegasnya. Mengenai kades menangani pelanggan, ada kesepakatannya Kades menangani langsung pelanggan. Supaya pelayanannya reguler.Dan yang bertanggung jawab ada tunggakan Kades.

Masih menurutnya ada tanggapan masyarakat menambah Rp. 1,5 juta memasang ampere baru, sementara sudah membayar di CV Banyur Biru Rp. 5,8 juta. Ditegaskannya kalau CV Banyu Biru itu layanan khusus, tidak ada hubungannya membayar di CV Banyu Biru dengan PLN. Kalau membayar di PLN Rp. 1,5 juta, itu pribadi tidak ada hubungannya masyarakat sudah membayar Rp. 5,8 juta ke CV Banyu Biru.

“Uang Rp. 1,5 juta bukan tambahan sudah membayar Rp. 5,8 juta ke Banyu Biru. Tapi pasang baru pribadi untuk setoran BP dan UJL,”terangnya. (Rutan)