Rumah Sumarni Nyaris Ambruk

by -620 Views
by

RMH SUNIKabarkite.com-Betung (23/9),SUNGGUH miris melihat kondisi rumah milik Sumarni (60) warga Rt 04 Dusun IV Desa Bukit Kecamatan Betung, selain kondisinya yang nyaris ambruk, tempat tinggal yang merupakan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini kondisinya benar-benar sangat memprihatinkan, seluruh kontruksi bangunan sudah terlihat rapuh, dan bahkan atap rumahnya pun sudah bocor.

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang hanya berlantaikan tanah, dan berdinding papan yang sudah rapuh ini usianya sudah mencapai 50 tahun, sementara pemilik rumah Sumarni yang telah ditinggal suaminya 13 tahun yang lalu hanya bekerja serabutan, sehingga tidak mampu untuk memperbaiki tempat tinggalnya.

“Suami saya sudah lama meninggal mas, sudah 13 tahun, sedangkan saya hanya kerja serabutan, terkadang saya hanya menjadi buruh cuci pakaian tetangga, dan terkadang juga Bantu-bantu tetangga dengan pekerjaan rumah tangga lainnya, jadi hasilnya tidak mungkin cukup untuk memperbaiki tempat tinggal kami ini,” bebernya, kemarin.

Di dalam Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang kondisinya sangat memprihatinkan ini tidak hanya dihuni oleh Sumarni saja, namun anak dan memantunya pun ternyata tinggal di rumah yang nyaris amruk ini.

“Kami tinggal dirumah ini jumlahnya ada 8 orang mas, anak saya tiga, cucu saya tiga, dan menantu saya, sementara rumah kami ini jika turun hujan, seluruh atap bocor, sebab hanya terbuat dari atap daun nipa, dan seluruh atap rumah telah rusak, sedangkan untuk mengganti atap rumah saja kami belum mampu, karena penghasilan kami tidak mencukupi,” jelasnya.

Juga dijelaskan Sumarni, dalam kondisi kehidupan ekonominya yang serba pas-pasan ini, dia mengaku belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik itu Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) maupun Program Keluarga Harapan (PKH).

“Kami belum perna mencicipi yang namanya bantuan dari pemerintah seperti yang sering disebut-sebutkan orang, dan bahkan didata pun tidak perna, buktinya kami tidak pernan dapat bantuan,” jelasnya.

Sementara itu, Umar (30) menantu Sumarni yang juga tinggal di RTLH tersebut menambahkan, jika dia juga kerjanya serabutan, terkadang ikut kerja bangunan, dan terkadang juga tidak mendapatkan pekerjaan, sehingga belum mampu untuk memperbaiki tempat tinggalnya.

“Saya ini kerja tidak tetap mas, apa saja yang dapat saya kerjakan, pasti saya lakukan, yang penting bagi saya pekerjaan tersebut halal,” ujarnya.

Dengan kondisi tempat tinggal yang benar-benar sudah tidak layak huni ini, Sumarni sangat berharap kepada pemerintah kabupaten banyuasin agar dapat memberikan bantuan, apalagi kondisi rumahnya sudah hampir ambruk, dan bahkan seluruh kontruksi bangunan sudah tidak layak pakai, dan seluruhnya telah rapuh.

“Kami hanya berharap uluran tangan dari pemerintah untuk memperbaiki tempat tinggal kami ini, supaya kami ini tidak lagi tidur dihantui dengan rasa kecemasan, sebab sewaktu-waktu kediaman kami ini bisa ambruk, dan yang pastinya selalu tidak dapat tidur jika ada hujan, sebab seluruh atap telah bocor, hanya perhatian dari pemerintah harapan kami satu-satunya,” ujarnya berharap, (Kadi)