Tiga Akses Jalan Empat Perusahaan Diblokade Warga

by -443 Views
by

image

*Konflik Masyarakat Dan Perusahaan Semakin Mengkhawatirkan

*Pemerintah Harus Segera Mengambil Langkah Tegas Selesaikan Konflik

Kabarkite.com – Musirawas (3/12), Perselisihan antara masyarakat dengan perusahaan yang ada membuat kondisi dikecamatan rawas ilir kabupaten Muratara (Musirawas Utara) semakin bergejolak dan mengkhawatirkan, pasalnya Senin siang (2/12) sejumlah aksi demontrasi terjadi di tiga lokasi pada dua wilayah kecamatan yakni kecamatan Rawas Ilir dan Nibung.

Memanasnya situasi konflik berkepanjangan antara warga dan perusahaan itu,akibat hingga kini belum ada tindakan kongkrit dari para investor untuk menyelesaikan ganti rugi lahan dan kejelasan mengenai perkebunan plasma yang dijanjikan pihak perusahaan.
Akibat dari tindakan para perusahaan yang terkesan menyepelekan untuk menyelesaikan tanggung jawab kepada masyarakat, amarah warga kecamatan tersebut sudah mulai terlihat,bahkan kekesalan itu dilampiaskan mereka dengan menghantikan aktifitas perusahaan dengan lakukan pemblokadean jalan.

Berdasarkan data yang dihimpun Kabarkite.com melalui tokoh pemuda peduli rawas ilir (PPRI) Abdul Aziz, aksi pemblokiran Jalan tersebut berada  disimpang riam,hingga berdampak stopnya aktivitas PT Seleraya Dan PT London sumatera(Lonsum)  pemblokiran itupun ternyata sudah berlangsung selama empat Hari.

“Aksi Kelonsum terkait persoalan tuntutan mengenai kebun plasma,” kata dia.

Ditempat berbeda aksi turun kejalan turut dilakukan para pemuda rawas ilir bersatu (RIBER) didesa beringin makmur II akibatnya aktifitas PT Triarianipun terhenti, tuntutan merka sendiri meminta agar triariani segera lunasi ganti rugi tambahan pada lahan warga sesuai janji mereka dan kini lahan milik masyarakat di eksplorasi perusahaan batu bara tersebut dengan menggantungkan pelunasan ganti rugi kepada warga.

Ditempat ketiga aksi serupapun terjadi didesa Pauh,para warga juga lakukan pemblokiram jalan milik PT Gorby Putra Utama dan PT Triariani diwilayah itu desa tersebut,bahkan parahnya lagi aksi menuntut hak dilakukan para masyarakat dengan memutup jalan andalan pihak Gorby dan Triariani hingga lebih kurang selama dua Minggu lamanya,tetapi aksi itupun belum mendapatkan respon dari kedua perusahaan pertambangan batubara tersebut.

“Jika Rakyat Melakukan Perlawanan, Secara Masif dan Mempersatukan Diri dalam perlawanan,Maka Kaum Kapitalis Akan Tersungkur dengan kekuatan rakyat,”tuturnya.

Ditambahkan Aziz,melihat fonemena banyaknya aksi di kecamatan rawas ilir hingga kecamatan nibung dirinya mendesak pemerintah untuk merespon dengan cepat atas tuntutan masyarakat agar persoalan antara perusahaan dan masyarakat tidak berlarut-larut.

“Pemerintah harus punya keberanian untuk menuntaskan persoalan polemik yang terjadi dan berpihak pada kebenaran, Pemerintah tidak boleh hanya semata-mata mendengar dari pihak perusahaan tetapi bersikap adil dan netral sehingga bisa memberikan solusi atau jalan tengah yang tidak berpihak untuk dapat diterimah oleh kedua belah pihak,” Pintanya seraya menambahkan bahwa perihal yang tak kalah penting menurut hemat dia pemerintah harus  membentuk Forum Bersama untuk menyelesaikan secara tuntas dan konferhensif perselisihan berkepanjangan tersebut.

“tentunya dengan menempatkan orang-orang yang kredibel,baik dari unsur pemerintah maupun unsur masyarakat,serta perwakilan dari perusahaan pada forum itu demi terwujudnya solusi terbaik antara masyarakat dan pihak perusahaan,”pintanya. (Rutan)