Foto : Kapolres Muaraenim AKBP Muhammad Aris.
# Akan di Proses Hukum bila ada Unsur Pidana.
Kabarkite.com – Muaraenim (6/5), Meninggalnya Jihan Salsabila (10), siswi Kelas III a SDN 14 Kelurahan Muaraenim pada Senin dini hari (5/5) membuat Kepolisian Resort Muaraenim bergerak cepat untuk melakukan pengusutan, sekalipun sudah ada dugaan kesepakan damai diantara keluarga korban dan pelaku.
Kapolres Muaraenim AKBP Mohamad Aris mengatakan kepada Kabarkite.com, Selasa (6/5) bahwa dirinya telah memerintahkan penyidik mengumpulkan bukti-bukti dan saksi terkait meninggalnya Jihan akobat dianiaya oleh empat teman laki-laki satu kelasnya pada rabu (30/4) sekitar pukul 09.30 WIB di sekolahnya.
“Tadi pagi, anggota sudah mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi baik di TKP, sekolah, maupun rumah korban,” kata Aris.
Tak hanya itu Anggota Polres Muaraenim juga telah mencari keterangan di rumah sakit termasuk menunggu hasil rekam medik korban saat dilakukan perawatan.
“Kalau dari hasil rekam medik sudah diketahui penyebab kematian korban, artinya kita tidak perlu lagi melakukan pembongkaran makamnya. Jadi sekarang ini, belum bisa menyimpulkan apakah penyebab kematian korban,” tambah Kapolres.
Masih dikatakan Aris, bahwa penanganan kasus terhadap anak-anak berbeda dengan perkara lainnya. Kalau memang dibutuhkan pihak lain seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAID) dan Psikolog , pihaknya akan melakukan itu. Peran psikolog maupun KPAI D untuk mendampingi pelaku yang masih anak-anak, jangan sampai menimbulkan beban kejiwaan saat dilakukan pemeriksaan nanti.
Mengenai ada upaya perdamaian antara korban dan orangtua pelaku, Aris menjelaskan, itu bukan ranah Kepolisian. Kalau memang dalam kematian korban ada unsur pidananya maka tetap akan diproses hukum Jelas Kapolres (jazzi).
