Mahasiswa Unjuk Rasa, Dosen Robek Spanduk

by -459 Views
by

image

Foto : Beberapa Mahasiswa Stie Musirawas saat unjuk rasa hapus KKN.

Kabarkite.com – Lubuklinggau (19/6), Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Musi Rawas (Mura) mengelar aksi unjuk rasa di halaman Kampusnya sendiri yang berada di jalan Sultan Mahmud badarudin II, Kelurahan Lubuk Kupang Kecamatan lubuklinggau Selatan. Disayangkan saat melakukan aksi tersebut, spanduk yang dibawa dirobek oleh salah satu oknum dosennya, Kamis (19/6)

Mahasiswa semester 2,4,6 dan 8 itu, bergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Majelis Permu-syawaratan Mahasiswa (MPM) menuntut supaya pihak kampus menghapuskan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilingkungan Kampus STIE-Mura. Karena kegiatan tersebut bukan bentuk dari pengabdian terhadap masyarakat. Bahkan mereka berpendapat KKN di dilingkungan kampus lebih menguntung-kan pihak lembaga STIE-Mura untuk membangun fasilitas kampus, sedangkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) itu merupakan perusahaan nirlaba.

Selain itu, mahasiswa tersebut menuntut adanya teransparansi program Akademi-ka seperti Bea siswa (Perekrutan), serana dan prasarana yang diabaikan, bahkan propesionalisme dosen dipertanyakan, termasuk Dana kemahasiswaan.

“Kami orasi hanya diberikan waktu 10 menit sedangkan waktu tersebut kurang pantas dan tidak efektif dalam berorasi. Sedangkan kami tidak mau semua ini akan terus berlarut-larut. bahkan saat kami berunjukrasa spanduk kami dirobek semua oleh salah satu dosen,” kata koordinator Lapangan (Korlap) Ari Gunawan.

Menurutnya, mereka sangat kecewa dengan tindakan oknum dosen tersebut yang telah menghalang-halangi hak mereka dalam berunjuk rasa “kami akan terus melakukan orasi sebelum adanya tanggapan dari pihak kampus,” tegasnya

Senada diungkapkan Alek Ketua MPM, dirinya tidak senang dengan pihak dosen yang telah menghalangi mahasiswa untuk menyampaikan dan memperjuag-kan hak-hak mereka. “Tidak ada aturannya untuk menghalangi mahasiswa untuk berorasi, negara ini negara demokrasi, dan repormasi sehingga bebas untuk nyampaikan orasi,” katanya.

Ketua MPM ini, sangat tidak mendukung kegiatan KKN diselengarakan di Kampus sendiri karena kegiatan tersebut tidak mengabdi kepada masyarakat dan tidak seperti kampus lainnya yang mengabdi kepada masyarakat.

Sementara Zendri Presiden BEM STIE-Mura, mengungkapkan sangat tidak setujuh dengan kegiatan KKN di dalam kampus, organisasinya meminta untuk ditiadakan. “Kami BEM tidak setujuh dan kami minta transparan dana yang ada, sedangkan pasilitas yang ada tidak sesuai dengan uang yang kami keluarkan.” Ujarnya.

Dirinya menjelaskan kepala yayasan jarang sekali berada di kampus, sedangkan lainnya tidak ada yang berani mengambil kebijakan.”Kami akan adaakn audiensi jika tidak kami akan adakan demi besar-besaran dan masa akan lebih banyak lagi,” ancamnya.

Terpisah, Jumro kepala yayasan STIE-Mura, saat dikomfirmasi mengenai aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswanya yang menuntut untuk menghapuskan KKN didalam kampus dan meminta untuk transparansi program akademik,tidak dapat dihubungi melalui via handpone kenomor pribadinya. (Zon)