Foto : Gubernur dan rombongan saat meninjau lokasi ledakan Sumur milik Pt. Seralaya di Kecamatan Rawas Ilir Kabupaten Muratara
* Sumur Minyak Serelaya Meledak, Pemerintah Yang Dirugikan.
Kabarkite.com – Muratara (15/7), Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H Alek Noerdin, SH bersama Pangdam II Sriwilaya, Mayjend TNI Bambang Budi Waluyo meninjau sumur bor WB 8 di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara yang meledak beberapa waktu lalu.
Bahkan hingga saat ini api dari sumur bor tersebut belum berhasil dipadamkan, dan menimbulkan lubang-lubang yang baru.
Selasa (15/7) sekitar pukul 10.00 WIB Gubernur Sumsel dan Pangdam memakai Helikopter TNI mendarat di areal perkantoran PT SRMD. Disana Gubernur Sumsel dan Pangdam disambut Pj Bupati Muratara, H Akisropi Ayub dan Managemen PT Serelaya Merangin Dua (SRMD).
Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Sumsel ini berserta Pangdam langsung meninjau lokasi sumur bor WB 8 yang meledak. Tidak lama dilokasi kejadian Gubernur menuju ke Kantor PT SRMD.
Menurut informasi disana kedua petinggi Sumsel ini mendapat penjelasan dari managemen PT SRMD mengenai penyebab meledaknya sumur bor tadi.
Dalam kesempatan itu Gubernur Sumsel, Alex Noerdin meminta kepada managemen PT SRMD untuk secepatnya memadamkan api. Kalau tidak secepatnya dipadamkan Pemerintah merasa dirugikan. Dikatakannya api baru bisa dipadamkan sekitar satu bulan kedepan.
“Kita meminta secepatnya api dipadamkan, karena kalau tidak dipadamkan, pemerintah merasa dirugikan,”tegasnya.
Ditambahkannya kerugian bagi pemerintah sangat beralasan mengingat lokasi Sumber Daya Alam (SDA) berada diwilayah Sumsel. Dan sudah tentu gas atau minyak yang terbakar tadi, bisa menurunkan produksi minyak. Imbasnya jelas dana bagi hasil yang akan masuk ke kas pemerintah akan berkurang
Kemudian kalau api tidak secepatnya dipadamkan ditakutkan api akan menjalar ke rumah atau perkebunan penduduk.
Mengenai ganti rugi masyarakat jangan merekayasa sebab kalau ada ganti rugi pemerintah juga yang dirugikan. Kenapa karena dana yang dipakai perusahaan dana bagi hasil yang seharusnya masuk ke kas daerah.
Ia menambahkan kedatangannya ke lokasi sumur bor WB 8 bersama Pangdam II Sriwijaya untuk meninjau langsung langsung dampak dari ledakan sumur bor WB 8, apakah ini memang meledaknya sumur bor WB 8 kesalahan dari perusahaan ataukah paktor alam. Untuk mengetahui penyebabnya harus ada investigasi untuk mengetahui penyebabnya.
Sementara itu Bupati Muratara, Akisropi Ayub, melalui Kabag Humas dan Protokol, Sunardin, mengakui bahwa begitu mendarat di lokasi perkantoran PT SRMD, Gubernur dan Pangdam disambut Bupati Muratara. Kemudian langsung meninjau lokasi sumur bor yang meledak.
Tidak lama Gubernur dan Pangdam disana, langsung menuju ke perkantoran PT SRMD. Disana Gubernur mendapat penjelasan dari managemen PT SRMD, mengenai penyebab kebakaran sumur tadi. (Jonif)