Petani Karet Sudah Malas Ke Kebun

by -643 Views
by

image

Kabarkite.com-Muratara (10/10), Sejumlah petani karet, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara saat ini sudah bermalas-malasan untuk pergi ke kebun. Pasalnya selain aliran sungai kering atau surut, harga karet tak kunjung ada kenaikan. Ironisnya harga karet yang hanya Rp4 ribu rupiah tersebut tak mampu menyukupi perekonomian mereka.

“Rasanya percuma sekarang bekerja lagi, karena harga karet tak sebanding dengan harga sembilan bahan pokok (sembako). Sehingga tak mampuh memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Say (40) warga desa Noman Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, sembari mengaku bahwa dirinya menyadap karet orang lain (toke karet).

Menurutnya, dirinya tak bisa berbuat banyak hanya sekedar berharap kepada pihak pemerintah untuk memberikan solusinya supaya para petani karet bisa bekerja kembali dengan maksimal dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya.

“Kami sebenarnya sudah ada yang mencoba mencari batu tawon tetapi susah untuk di cari dan terkadang tak berhasil sama sekali. Sehingga pulang kerumah dengan tanggan kosong,” jelas dia, kepada wartawan koran ini.

Senada Abdul Joni Kailani (55) warga desa Tanjung Beringin Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara, mengaku bahwa dirinya sudah beberapa hari ini pulang dari kebun yang berjarak tempuh sekitar 1 jam jalan kaki karena aliran sungai sudah kering.

” Jika kemarin saat hari raya Idul Adha keluarga kami hanya bisa mengikuti keramaian yang ada karena jangankan kami mau beli kue dan baju baru makan saja untung kami dapat.” Keluhnya.

Ia menjelaskan bahwa hasil kebun yang dijual sebelum lebaran itu, hanya untuk membayar hutang yang selama ini sebagai modal untuk bekerja, itupun tidak mencukupi dan masih terhutang.

“hasil sebulan belakangan kerja tak mampuh menutupi hutang yang ada. Karena harga karet yang sangat murah sehingga besar lah pengeluaran dari pada pemasukan,” ujar bapak 2 anak ini, yang mengaku anak-anaknya masih bersekolah di bangku SMP dan SMA.(Zon)