KIOS Pasar Inpres Yang Terbakar Baru Akan Dibangun 2016

by -697 Views
by

image

Foto:  Bupati Muaraenim Muzakir saat mengunjungi kios pasar inpres yang terbakar.

Kabarkite.com – Muaraenim (3/5), Untuk tetap memberikan rasa aman antar penjual dan pembeli,  Bupati Muaraenim Ir H  Muzakir Sai Sohar melarang para pedagang eks kebakaran pasar Inpres  untuk kembali berjualan di lokasi. Sebab selain berbahaya juga akan semakin membuat pasar menjadi kian amburadul, 

“Kami membangun ini hanya sementara saja, jika sudah ada lokasi lain kami nurut saja. Kita ingin makan sembari menunggu keputusannya,” ujar Suyono (62) salah seorang penjual telur. (1/5)

Menurut Suyono, yang merupakan agen telur di pasar Inpres Muaraenim, bahwa pihaknya beberapa waktu yang lalu sudah menghadap Wabup Muaraenim meminta izin untuk tetap berjualan di lokasi lahan bekas kebakaran hingga sampai lebaran. Namun katanya harus menunggu hasil rapat hari Senin ini  nanti. Dan selama menunggu tersebut, pihaknya terpaksa berinisiatif untuk berjualan dulu, karena keburu telur pesanan sudah datang.

“Kalau menunggu sampai Senin, bagaimana kita makan. Jadi kita terpaksa jualan dulu,” ujar Suyono.

Kedepan, kata Suyono, pihaknya  berharap ada solusi yang cepat untuk para pedagang, apakah akan direlokasi atau tidak. Jika direlokasi harus kemana. Intinya ia akan menuruti apapun keputusan dari pemerintah asal dengan catatan diikuti oleh seluruh pedagang lainnya tanpa pandang bulu. 

Sementara itu Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sai Sohar didampingi Kadisperindag Muaraenim Syaifudin dan pejabat terkait lainnya, mengatakan bahwa pihaknya melarang kepada seluruh pedagang untuk berjualan di lahan lokasi kebakaran, karena selain berbahaya juga jika dibiarkan akan membuat pasar semakin semrawut dan amburadul. Untuk solusinya, pihaknya akan membahasnya mencari alternatif terbaik untuk para pedagang seperti menempatkan di pasar-pasar penyangga atau dilahan lainnya.

Ketika ditanya kapan pembangunan pasar inpres tersebut, Muzakir mengatakan di perkirakan pada APBD 2016, sebanyak dua lantai dengan pembuatan tempat parkir yang persentatif. Gedung tersebut akan dibangun gaya modern sehingga meski pasar tradisional tetapi kenyamanan, kebersihan dan kerapihan seperti di pasar modern. Begitupun untuk para pedagangnya, juga akan ditertibkan, jika pedagang yang tidak memiliki SK, maka tidak akan mendapatkan kios atau los. Peraturan benar-benar ditegakkan, sehingga para pedagang bisa tertib.

“Kita bukannya melarang tetapi demi keamanan, kenyamanan bersama. Dan kita minta instalasi kelistrikan benar-benar diperhatikan sehingga tidak terulang lagi kebakaran akibat konsleting listrik,” ujar Muzakir.(Jazzi)