LUBUKLINGGAU,Kabarkite : GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel), Alex Noerdin melakukan kunjungan kerja (kunker) melihat empat proyek di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas (Mura). Tetapi, gubernur sangat kecewa dengan kondisi pengerjaan terminal Bandara Silampari yang baru dikerjakan.
Kekecewaan orang nomor satu di sumsel itu terungkap ketika melakukan kunker di proyek bantuan Pemprov Sumsel meliputi, jalan lingkar selatan, jalan lingkar utara, sport center milik Pemkot Lubuklinggau dan Bandara Silampari Kabupaten Mura. Dalam kunker yang dihadiri langsung Walikota Lubuklinggau, Riduan Effendi, Wakil Walikota, SN Prana Putra Sohe, Bupati Mura, Ridwan Mukti, Wakil Bupati, Hendra Gunawan, dan seluruh instansi terkait.
“Proyek yang ada sudah dikerjakan dan memberikan kontribusi dimasyarakat serta mempercepat perekonomian karena terbukanya akses jalan,”ujar Alex Noerdin saat mengunjungi jalan lingkar selatan Lubuklinggau, kemarin.
Bandara Silampari dinilai oleh Gubernur sangat Lambat, Sebab, baru dilakukan pembangunan sarana Terminal Keberangkatan dan Kedatangan pada bulan September ini. Padahal, anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Induk Sumsel telah disahkan bulan Januari.
“Kenapa baru dilakukan bulan sekarang. Padahal APBD sah bulan Januari dan seluruh pengerjaan proyek bisa dikerjakan bulan April. Tetapi pada kenyataannya pembangunan terminal baru mulai dilaksanakan,”tegas dia.
Jika seperti ini, tentunya pengerjaan bangunan menjadi tergesa-gesa dan memberikan hasil yang tidak baik terhadap kualitas dan kuantitas bangunan yang dibangun.
“Saya minta pihak rekanan dan Kadishubkominfo Sumsel menghadap saya segera. Kenapa proyek ini lambat dikerjakan dan menjelang akhir APBD Perubahan,”ungkapnya.
Sementara itu, Perwakilan Konsultan CV Selfira yang enggan disebutkan namanya mengaku keterlambatan terjadi karena para pekerja yang membangun proyek tersebut banyak yang libur ketika hari raya Idul Fitri yang lalu dan baru sekarang yang bekerja kembali.
“Pekerja yang libur karena lebaran pak gubernur,”katanya yang membuat gerah Gubernur Sumsel meminta Kadishubkominfo dan pihak rekanan segera menghadap dirinya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infromasi(Kadishubkominfo) Kabupaten Mura, Ari Narsa JS mengatakan pembangunan Terminal Keberangkatan dan Kedatangan seluas 15 x 40 meter dengan tipe dua lantai. Pengerjaan awal dilakukan tahun 2011 dan tahun 2012 dilakukan pengerjaan lanjutan dengan total anggaran pengerjaan tahun pertama sebesar Rp1,2 miliar dan tahun kedua sebesar Rp3,2 miliar.
Namun, kenyataannya pada pembangunan tahap awal pihak rekanan terkesan melakukan pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan RAB, dimana cor beton yang dikerjakan menggantung dan tidak ditanam dalam tanah. Lalu rangkaian besi yang digunakan tidak sesuai dengan petunjuk teknis. Sehingga, bangunan tersebut dibongkar kembali karena tidak sesuai dan membahayakan.
“Terminal bandara harus kuat. Apalagi terdiri dua lantai, sehingga jika tidak sesuai membahayakan dan seharusnya tahun kedua dengan total anggaran Rp3,2 miliar lebih ini bisa dilakukan pembangunan kedua,”tegas dia.
“Bandara Silampari menjadi daya dukung pembangunan ekonomi Sumsel di sektor barat. Sehingga, bangunan tersebut harus kokoh dan kuat, dan pesawat jenis Boeing seri 200-400 bisa mendarat dengan panjang runway 1.800 meter,”pungkasnya. (rutan)