Aliran Syiah Dan AKI Tidak Ada Di Muaraenim

by -432 Views
by

image

“Pertanyakan Statemen  Ketua MUI Sumsel”

Kabarkite.com – Muaraenim (24/11), Terkait adanya Pernyataan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel HM Sodikun kepada beberapa  wartawan di Penukal Abab Lematang Ilir  PALI saat acara pelantikan MUI, yang menyatakan bahwa di Muaraenim ada dua aliran sesat,  hal ini menjadi Polemik dan dipertanyakan. Baik kebenaran maupun lokasinya.

Wakil Bupati Muaraenim H Nurul Aman SH mempertanyakan kebenaran statemen tersebut, sebab selama ini pihaknya tidak pernah mendengar adanya dua aliran sesat. Kalaupun ada, pastinya pemkab dan instansi terkait pasti tahu informasi aliran sesat tersebut. “Tadi, saya sudah koordinasi dengan kepala Kemenang, tidak ada aliran sesat di Muaraenim. Jadi kita pertanyakan kebenaran statemen ketua MUI Sumsel tersebut,

” kalau memang ada bisa dikoordinasikan dengan Pemkab Muaraenim di mana lokasinya,” kata Nurul Aman.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Muaraenim, M Arkan Nurwahidin saat dikonfirmasi  menjelaskan bahwa hingga saat ini   tidak ada aliran AKI (Amanat Keagungan Illahi)  dan Syiah di Kabupaten Muaraenim.

“Sampai sekarang ini, saya belum menerima laporan adanya aliran Amanat Keagungan Illahi (AKI).Saya dua hari mendampingi ketua MUI Sumsel saat acara di Muaraenim dan PALI, tidak ada pak ketua MUI Sumsel cerita-cerita tentang hal tersebut.  Bagaimana ceritanya kawan-kawan wartawan memberitahu ada aliran sesat di Muaraenim,”  tutur Arkan saat  dibincangi melalui ponselnya.

Menurutnya, kalau memang ada laporan AKI, maka pihaknya akan menindaklanjutinya dengan turun ke lapangan.jelasnya

“Ya, kalau memang ada laporannya, akan kita tindak lanjuti. Kita akan turun ke lapangan,” ungkap Arkan.

Terpisah, Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto SIk Msi saat dihubungi wartawan melalui ponselnya mengaku belum tahu dan belum mendapatkan laporan tentang adanya dugaan dua alirasan sesat di Kabupaten Muaraenim.

“Kita  tidak bisa menyatakan  tentang aliran, yang tahu sesat atau tidak adalah MUI atau instansi lain. Tapi, kalau sudah meresahkan masyarakat baru menjadi urusan polisi.  Jika informasi tersebut benar adanya, kita siap berkoordinasi dengan instansi terkait,” tutur Kapolres.
(Jazzi)