Atlet Squash Sumateraselatan Mulai Diperhitungkan

Uncategorized487 Views

squas sumselKabarkite.com-Olahraga (1/2), CABANG olahraga Squash di Sumateraselatan terus mengalami peningkatan dan mulai diperhitungkan dikancah nasional oleh daerah lainnya yang telah lebih dulu mengembangkan cabor ini seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat. Bukti kemajuan tersebut terlihat pada keberhasil atlit Squash daerah ini yang membawa pulang dua medali perak dan lima perunggu saat mengikuti kejuaraan nasional Indonesia Open Turnamen di Jakarta, 25-27 Januari lalu, meski hanya menurunkan sebagian besar pemain muda dari 10 atlet yang dikirimkan.

“Untuk medali perak 15 tahun putri, Melisa kalah lawan Kalimantan Timur 3-0 di final dan dari enam nomor yang dipertandingkan, kita absen di nomor open putri, karena atletnya mengalami cidera. Namun, hasil ini sudah cukup membanggakan bagi kita. Karena peningkatan kemampuan dan mental atlet semakin baik,” jelas Pelatih Squash Sumsel Rohim.

Sejauh ini Rohim menambahkan, di tingkat nasional kekuatan squash saat ini masih dikuasai oleh Jawa Barat, DKI Jakarta dan Kalimantan Timur. Tetapi setelah kejuaraan ini dirinya yakin secara umum kekuatan squash semakin merata, meskipun ketiga daerah ini masih merajai. Hal itu terbukti dengan dua medali perak berhasil direbut Melisa Afifah kategori 15 tahun putri dan Ramdani Agusman pada grade A atau kelas bebas. Selain itu, lima medali perunggu dipersembahkan Melfiah Santika di 15 tahun putri, 15 tahun putra Tedi Hardinata, 17 tahun putri Dwi Muzayaroh dan Miftahuljanah, serta dari grade A Rahmad Hidayat.

“Ya, pada kejuaraan itu kita tidak ada target medali. Bahkan, di tingkat nasional tim Sumsel sama sekali tidak diperhitungkan. Tetapi, dengan hasil ini kita sudah mampu duduk di peringkat tiga dari 10 provinsi yang ikut serta dan mudah-mudahan kedepan, prestasi kita menjadi semakin baik,” katanya.

Dari kejuaraan pada tahun-tahun sebelumnya prestasi atlet Sumsel masih jauh dibawah rata-rata. Seperti dari 30 atlet yang diturunkan saat kejuaraan di Bandung 2011 tak mampu membawa medali dan di DKI Jakarta pada 2011 membawa pulang dua perunggu.

“Saya yakin, apabila mereka sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan seperti ini, maka mental bertanding mereka diharapkan jadi semakin baik. Sehingga, saat menghadapi PON Jabar 2016 nanti, baik kemampuan maupun mental betul-betul sudah terbentuk dan bisa meraih hasil yang lebih baik,” paparnya. (CIP)

Comment