Balada Orasi Kerukunan

Lubuklinggau, Opini1217 Views

Foto : Ustadz Ferry Irawan, Saat berorasi

Kabarkite.com, Opini (4/10) – Dalam Acara dialog kerukunan umat beragama yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Lubuklinggau, Ustadz Ferry Irawan dari pondok pesantren Mafaza berorasi tentang kerukunan. Ribuan Massa umat beragama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha ngumpul berasama.

DSC_4621

foto : Massa dari berbagai elemen lintas Agama yang hadir

Berikut text naskah Balada Orasi Kerukunan, 1 Muharam 1438H / 2 oktober 2016

BALADA ORASI

BY: FERRY IRAWAN AM

Acara FKUB Lubuklinggau

Subkoss, 2 Oktober 2016 Pukul 19:00 WIB

 

(MUSIK OPENING)

 

Kita adalah orang Lubuklinggau. lubuklinggau berada di tengah-tengah Propinsi Bengkulu, kabupaten Muba, Kabupaten Muratara dan Musirawas.

 

Lubuklinggau itu ada di Sumatera Selatan. Sumatera Selatan itu ada di Indonesia. Indonesia itu ada di Asean. Asean itu ada di Asia. Asia itu ada di Bumi. Bumi itu ada dalam Dunia. Sedangkan Dunia itu dalam pandangan agama apa saja pasti akan musnah, akan sirnah, akan lenyap.

 

(JEDA BALADA)

 

Sebagai penganut umat beragama yang baik, yang betul dan yang benar maka kita sama-sama percaya bahwa ada kehidupan lain yang bersifat abadi. Akherat namanya.

 

Maka dari itu, perlu menyatukan diri dalam sebuah kebersamaan. Saling asah, saling asih dan saling asuh. Kasih sayang antar ummat beragama bahkan memiliki sifat arif dan berprikemanusian sekaligus berprikebinatangan dan berprikemakhluk halusan….

 

Dalam hal ini Rosulullah SAW telah memberikan contoh yang kepada kita: tersebutlah seorang sahabatnya bernama Mughiroh yang sedang dilanda musibah. Duka yang teramat sangat karena musibah kematian. Kalau kematian orangtua, keluarga dekat atau sahabat itu lumrah bagi kita. Lain halnya dengan Muhgiroh. Dia berduka cita karena meninggalnya “seekor burung peliharaannya.” Dan Rosul SAW bertakziah karena Mughiroh dilanda musibah kematian burung peliharaannya. (Dialog keberagaman)

 

singkatnya Rosul sudah memberi contoh kita tidak hanya mempunyai sifat prikemanusiaan saja. Berprikebinatangan-pun harus kita miliki.

 

(JEDA PANDIR)

 

Di sini menyanyi

Membaca diri

Menyadarkan diri

Semua di bumi pastikan mati….. ho…. Yeah….

 

Terhadap makhluk kasat mata, rosul telah memberikan contoh:

Rosulullah masih mau menerima pembenaran dari makhluk gaib. Ada toleransi besar dari diri beliau sekali-pun dari sosok bernama Iblis.

Seperti dalam HR. Bukhori, Abu khuroirah RA ditugaskan oleh rosul menjaga harta zakat.

 

(SHOLATUN BISSALAMIL…)

 

Kesimpulan: lantas siapa yang berani-berani menghembuskan islam itu ditegakkan dengan kekerasan sedangkan panglima besarnya sendiri mengajarkan kedamaian. Siapa pula yang berani-berani membabat, menebas, menggilas antar umat beragama kalaulah ada dari oknum-oknum agama tertentu, ayolah kita dengan berbesar hati mau memaknai mereka yang sedang gagal faham terhadap agamanya sendiri. Berilah pencerahan. Sebab, Siapa dan apapun status Anda berkewajiban untuk menjadi sang pencerah.

 

(UNZHUR MAQOLA, WALA TANZHUR MAN QOLA).

 

—SEKIAN—

Comment