Kabarkite.com-Empatlawang (11/2),BANJIR besar menghantam puluhan rumah di tiga desa yang ada di Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empatlawang, Sumateraselatan. Bahkan, banjir yang terjadi, Senin (11/2) dini hari itu, bisa dikatakan sebagai banjir terbesar di kabupaten tersebut dengan ketinggian 20 meter, sejak belasan tahun terakhir ini. Kenapa demikian, banjir dengan air bah ini telah merusak ratusan hektar ladang perkebunan, pertanian, hewan ternak, puluhan rumah bahkan kendaraan roda empat.
Ketiga desa yang diterjang banjir ini, Desa Tanjung raman, Lubuk Layang dan Desa Nanjungan. Mereka berharap, bencana yang terjadi cepat berlalu, dan meminta pemerintah untuk ikut andil dalam membantu mereka menghadapai bencana tersebut. Setidaknya ada 48 Rumah warga di 3 desa tersebut rusak dan hanyut oleh arus banjir, 3 Jembatan gantung putus dan hanyut dan 1 kendaraan roda 4 disapu air bah.
Kades Nanjungan, Destilawati mengungkapkan air bah yang berasal dari sungai ayek deras tersebut sudah mencapai atap rumahnya. Padahal, rumah Kades tersebut berada diatas permukaan sungai sekitar 20 meter. Hal itu membuktikan air yang meluap sangat tinggi, alhasil rumah sang Kades penuh dengan air, ratusan kilo Padi, Kopi serta jagung miliknya juga ikut hanyut.
“Saya kira sudah kiamat, entah harus bicara apalagi saya semalam,” ucapnya lirih.
Selain itu, Sekretaris kecamat Pendopo Junaidi Amin melaporkan, menjelaskan banjir yang meluluhlantakkan tiga desa di Pendopo itu terjadi dengan begitu cepat. Disaat warga sedang tertidur lelap sepanjang malam Senin (11/2) dini hari. Air Sungai Musi meluap dan menghantam puluhan rumah warga, peralatan rumah tangga, hasil kebun, bahkan hewan ternak hingga kendaraan milik warga.
“Kejadian ini bermula ketika hujan deras berkepanjangan Minggu (10/2) tadi malam. Hingga dini hari tiada henti. Nah ternyata berangsur-angsur masuk ke dalam rumah warga dan menghantam isi rumah. Bahkan tak jarang hasil kebun dan sawah milik warga juga ikut hanyut. Namun tidak korban jiwa belum ada, dari peristiwan dahsyat ini,” terang Junaidi.
Dari data yang diterima, sambung Junaidi, sejauh ini di desa Tanjung Raman terdapat 5 rumah hanyut. Kemudian rumah rusak berat mencapai 17 rumah, dan rusak ringan ada 6 rumah. Disisi lain juga terdapat jembatan gantung yang hanyut sebanyak 3 buah. Bahkan terdapat hewan ternak milik masyarakat hanyut hingga kini masih dalam proses penghitungan warga.
Kemudian untuk desa Nanjungan, tidak ada rumah yang hanyut. Namun ada beberapa rumah yang rusak berat dan ringan. Pun juga terdapat 1 unit mobil terbawa arus sungai Musi.
“Juga terdapat hasil kebun dan sawah milik masyarakat ikut terendam dan hanyut,” tambahnya.
Selanjutnya, terang Junaidi, desa Lubuk Layang pun tak ketinggalan dahsyatnya, 2 buah rumah hanyut, dan 5 rumah rusak berat, terakhir ada 13 rumah rusak ringan.
“Sedangkan di desa Bandar Agung terdapat jembatan putus dan area sawah yang terendam air sungai,” katanya seraya menginformasikan kondisi ini sudah dilakukan tanggap darurat. Mulai dari penyediaan dapur umum, dan siaga masyarakat termasuk aparat desa baik itu Tagana, kepolisian, dan masih banyak lagi. (Tono)