Foto : hama tikus dari salah satu hasil grobyokan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemkab Musirawas,Jumat (21/).
Kabarkite.com – Musirawas (22/2), Demi menjaga stabilitas dan terus berupaya meningkatkan produksi pangan di kabupaten Musirawas, Pemerintah Kabupaten setempat melalui Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura (DTPH) terus berupaya memberikan dukungan terhadap para petani di enam kecamatan yang ditetapkan sebagai sentra produksi pertanian kabupaten tersebut, bentuk dukungan dari instansi itupun di implementasikan dengan menggalakan terus kegiatan rutin grobyokan membasmi hama tikus bersama petani setiap kali masa tanam dimulai.
“Grobyokan sudah kita lakukan dari tahun sebelumnya, setiap kali masa tanam dimulai maka kita bersama para petani laksanakan kegiatan itu. Pelaksanaannyapun diselenggarakan pada enam wilayah sentra pertanian di kabupaten Mura,tepatnya dikecamatan Muara Beliti, Tugumulyo, Purwodadi,megang sakti Sumbser harta Dan Kecamatan Stl ulu terawas,” Ujar Kepala Dinas TPH Suharto Patih Melalui Kabid Tanaman Pangan Tohirin,SP kepada Wartawan kemarin saat di bincangi diruangan kerjanya.
Diceritakannya,Gotong royong secara berkelompok yang dilaksanakan pihaknya bersama petani pada setiap kali masa tanam akan dilakukan. realisasi kegiatan tersebutpun selalu mendapatkan hasil memuaskan karena hama tikus yang ditangkap mencapai ribuan ekor, setidaknya hama yang selalu membuat mereka merugi di basmi oleh petani sendiri.
“Baru-baru ini kita sudah melakukan pelaksanaan pemberantasan hama tikus di Desa G1 Mataram Kecamatan Tugumulyo, agar kegiatan tersebut berjalan sesuai harapan kita membayar tikur yang berhasil ditangkap oleh para petani pada saat grobyokan dengan harga perekornya Rp.1.000,- uang tersebut hanya sekedar untuk memacu semangat para petani untuk membasmi hama, nominal yang diterima tidak seberapa tapi kekompakan dan kebersamaannya penting.”Ucapnya.
Ditambahkanya manfaat dari grobyokan sendiri langsung dirasakan masyarakat setidaknya proses tanam padi yang akan dilakukan petani tidak terganggu oleh ulah hama tersebut, kenapa hasil penangkapan hama tikus itu buahkan hasil ribuan ekor pada setiap pelaksanaannya karena dari puluhan bahkan lebih petani yang ikuti kegiatan tangkap tikus itu.
“suasananya kita buat seperti berlangsungnya sebuah kompetisi, dengan dibuat regu atau kelompok satu kelompok bisa lima orang bahkan lebih. Mereka berlomba-lomba menangkap sebanyak-banyaknya hama tersebut,ketika usai hitung bayar ditempat,” Pungkasnya. (Rutan)