Bentrok Berdarah di Depan Kantor Bupati 4L

by -608 Views
by

image

Foto : Ilustrasi bentrok

Kabarkite.com-Empatlawang (15/1), Dipicu oleh keributan anak saat sekolah, mengakibat terjadinya bentrok antar warga Kecamatan Saling dan Talangbanyu Kecamatan Tebingtinggi di depan kantor Pemkab Empatlawang yang berada di Jalinsumteng Km 3,5 Talangbanyu, Kelurahan Tanjungkupang, Kecamatan Tebingtinggi.

Akibat bentrok bersenjata tajam ini, setidaknya tiga warga mengalami luka cukup serius. Pertikaian dua kubu yang menggegerkan warga ini terjadi di sekitaran Jalan Lintas Sumatera (Jalinsumteng) tepatnya di depan kantor Pemkab Empatlawang, Rabu (15/1) sekitar pukul 17.00. Karena menggunakan berbagai jenis senjata tajam, seperti pedang, keris dan lainnya, warga sekitar lokasi TKP takut melerai.

Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, insiden berdarah ini bermula anak antara tersangka dan korban bermain di sekolah salah satu SMA Negeri Tebingtinggi. Saat itu salah satu siswa, Frz membanting jendela kelas dan mengenai siswa lainnya Rg.
Namun, karena persoalan tersebut belum damai, sehingga kembali berlanjut setelah pulang sekolah, yang mana Frz mengendarai sepeda motor berboncengan dengan temannya tiba-tiba ditabrak mobil jenis Honda Jazz BG 123 ST yang dikendarai oleh Rg. Tidak senang dirinya ditabrak, Frz memberitahukan kejadian tersebut kepada keluarganya.
Selang beberapa waktu kemudian, sejumlah keluarga siswa berdatangan dengan menggunakan kendaraan dan menurut sejumlah saksi salah satunya menggunakan mobil jenis truk.

Pertikaian hebat antara warga Saling dengan warga Talang Banyu tidak bisa dihindari. Spontan saja, aksi warga yang berhamburan membawa senjata tajam ini menyedot perhatian masyarakat sekitar TKP. Hanya saja, warga tidak berani melerai, bahkan sebagian memilih masuk ke dalam rumah, karena takut terkena imbasnya.
Akibat kejadian tersebut, setidaknya tiga warga mengalami luka serius dan harus mendapat perawatan medis. Korban pun langsung dirujuk ke RSUD Lubuklinggau setelah sempat mendapat perawatan medis dari RSUD Tebingtinggi. Korban diantaranya, HZ mengalami luka tusuk di bagian paha kanan, kemudian Ak luka tusuk di bagian pingang, sedangkan Ei ditusuk di bagian pundak kiri.
Korban mengalami luka serius diduga karena tusukan senjata tajam yang menggunakan racun. Karena kondisi korban setelah luka menjadi biru dan kejang.

Kades Sukakaya Hernaen Zakaria yang mana warganya terlibat dalam pertikaian tersebut langsung mengurus warganya yang mengalami luka-luka. Dari ketiga ketiga korban salah satunya masih bertugas sebagai RW. Bahkan dari keterangannya korban tersebut, saat itu dia melihat ada seorang perempuan yang menusuknya, sementara warga lainnya memegang tubuhnya sehingga tidak bisa melakukan perlawanan.
“Dari keluarga salah satu pelaku yang juga sekaligus pemicu awal bentrok sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Kami menyerahkan sepenuhnya kejadian ini kepada pihak kepolisian,” katanya.

Sementara Kapolres Empatlawang AKBP M Ridwan SIk melalui Kasat Reskrim, AKP Nanang Supriatna, mengatakan, pihaknya sedang mendalami kejadian pertikaian yang melibatkan banyak warga. Pihaknya langsung mengerahkan anggota ke TKP saat kejadian setelah mendapat informasi dari warga. Dari hasil keterangan salah satu tersangka, pertikaian tersebut bermula dari serempetan mobil dengan motor. Setidaknya akibat kejadian tersebut berlanjut pertikaian yang melibatkan banyak warga di depan kantor Pemkab Empatlawang. Dari kejadian tersebut mengakibatkan tiga warga terluka tusuk cukup parah.

“Untuk saat ini diketahui ada tiga korban luka tusuk, yakni  HZ, Edi Irawan dan Alex, korban sudah dirujuk ke RSUD Lubuklinggau. Kita ke TKP mengamankan situasi kedua belah pihak, setidaknya telah diamankan sajam jenis golok 2 bila,” terangnya.
Ditambahkannya, untuk memberikan pengamanan dan meredakan massa pihaknya mengerakan seluruh anggota ke lokasi saat kejadian. Bahkan tetap berjaga-jaga, agar tidak terjadi kericuhan lebih besar lagi. Pihaknya saat ini belum bisa memproses lebih lanjut, karena belum ada laporan dari kedua belah pihak.
“Karena keluarga korban itu banyak yang datang, sehingga butuh waktu untuk memprosesnya, selain itu belum adanya laporan dari kedua belah pihak, untuk saat ini kasus tersebut belum bisa ditindak lanjuti,” tandasnya.(Tono)