Berbahaya !Aksi Nekat Penambang Liar

by -572 Views
by

image

Foto : Lubang TR yang menjorok ke Jalan Lintas cendrung membahayakan banyak orang.

*Banyak Mudhorat Daripada Manfaat

Kabarkite.com-Tanjungenim (13/10), Masyaallah!! Mungkin inilah kata yang tepat jika melihat aksi berani para penambang liar (TR) yang ada di kecamatan Lawang Kidul tepatnya didesa Keban Agung dan Desa Darmo kecamatan Lawang Kidul Muaraenim. 
Para pelaku TR (Tambang Rakyat) nekat membuat Bunker sedalam 40-50 meter hanya untuk mengambil batubara.

Parahnya lagi bahwa di desa Darmo dekat PT Menambang Muara Enim MME lobang galian (bunker) hanya tersisa beberapa meter di bawah jalan lintas negara,  lantas apa jadinya jika lubang tersebut ambrol tegas Kepala desa Darmo Yancik saat dibincangi media ini, Sabtu (11/10).

Dikatakannya bahwa melihat kejadian yang kian tak memungkinkan ini dan cendrung membahayakan banyak orang maka saya melaporkan ke Camat Lawang Kidul melalui surat resmi ujarnya.

Dijelaskan Yancik bahwa kita sangat prihatin seolah masyarakat terlalu beralasan untuk urusan perut dibanding keselamatannya sendiri dan orang lain. 

” Jika memang belum diindahkan maka saya dan perangkat tetap akan berusaha agar penggalian dan pengambilan batubara ini agar dihentikan dan ditertibkan”  tegasnya. 

Kenekatan para TR ini juga diakui oleh Sekretaris Kecamatan Lawang Kidul,  H Sapranuddin,BBA. Bahwa Aksi penambangan batu bara illegal ini sangat berbahaya dan sekaligus memprihatinkan.

Dijelaskan Papang (akrab Sapranuddin) bahwa upaya penggalian ini harus dihentikan karena disudah sangat berbahaya, khususnya pagi pelaku tu sendiri. 

Diakui Papang bahwa dari informasi yang didapat para pelaku TR yang melakukan pembuatan lubang bunker ini sengaja didatangkan dari Cikotok Bandung yang sudah terbiasa dengan pekerjaan tambang dengan menggali lubang, namun hal ini tetap saja berbahaya, tegas Papang.   

Terkait hal ini, nanti akan ia koordinasikan ke Camat untuk dilaporkan ke Bupati Muaraenim agar dapat dilakukan tindakan atau penyetopan 

“Kita prihatin, kalau dibiarkan bisa membahayakan,” pungkas Papang

Maraknya TR yang secara terangan-terangan ternyata bukan semata urusan perut namun lebih kepada kepentingan bisnis oknum masyarakat, tanpa berpikir akan kelangsungan untuk anak cucu mereka (Jazzi)