Foto : RTLH milik Paiman yang butuh perbaikan
Kabarkite.com-Betung (22/4),SUNGGUH miris melihat kondisi rumah milik Paiman (58) warga Rt 040 Rw 011 Lingkungan VI Kelurahan Betung Kecamatan Betung, Selain hanya berdinding papan dan berlantaikan tanah, rumah yang nyaris roboh tersebut hanya beratapkan daun nipa.
Yang lebih memprihatinkan lagi, rumah yang berdiri lebih dari 10 tahun ini ternyata dihuni untuk dua orang kepala keluarga, masing-masing Paiman bersama istrinya Suparti (48) dan menantunya Saryono (23) bersama istrinya Wiwin Lestari (20).
Kondisi rumah yang dihuni oleh dua orang kepala keluarga ini layak jika dikatakan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), sebab hampir seluruh kontruksi bangunan rumah sudah terlihat lapuk dan sudah usang, bahkan beberapa bagian rumah sudah terlihat condong dan nyaris ambruk.
Sementara kedua kepala keluarga yang menghuni RTLH tersebut tidak mempunyai pekerjaan yang tetap, sehingga selalu merasa kesulitan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Seperti dituturkan Suparti, dia mengatakan jika suaminya Paiman akhir-akhir ini kesulitan mendapatkan pekerjaan, begitu juga dengan menantunya Saryono, sehingga untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dia mengaku kesulitan.
“Jangankan untuk memperbaiki gubuk ini, untuk makan saja kami sulit, sebab suami saya kadang dapat pekerjaan kadang tidak,” ujarnya, Minggu (21/4) kemarin kepada Kabarkite.com.
Dikatakan Suparti, Suami dan anak menantunya biasanya bekerja sebagai buruh bangunan, itupun tidak setiap saat mendapatkan pekerjaan, dan jika lagi tidak ada pekerjaan, suaminya memanfaatkan waktu dengan membuat layang-layang untuk dijual pada anak-anak yang gemar main layangan disekitar rumahnya, dan uang hasil dari penjualan layangan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
“Kalau lagi tidak ada pekerjaan, suami saya membuat layangan untuk dijual pada anak-anak disekitar sini, dan uangnya kami gunakan untuk beli beras. Tapi sayangnya tidak setiap hari ada yang beli layangan-layangan ini,” keluhnya.
Dengan kondisi seperti ini, Suparti berharap agar pemerintah Kabupaten Banyuasin dapat memperbaiki rumah mereka, sebab untuk memperbaiki sendiri, mereka merasa belum mampu.
“Kami hanya berharap pemerintah Kabupaten Banyuasin dapat membantu memperbaiki rumah kami ini, apalagi kondisi rumah kami ini sudah seperti ini, sedangkan untuk memperbaiki sendiri kami belum mampu,” harapnya.
Sementara Ketua Rt 40 Betung Mustamin (49) membenarkan jika kondisi rumah milik Paiman yang dihuni 2 orang kepala keluarga ini sangat memprihatinkan, sedangkan Paiman dan menantunya Saryono tidak mempunyai pekerjaan yang tetap.
“Kondisi rumah milik Paiman memang sangat memprihatinan, selain sudah banyak kontruksi bangunan yang telah usang dan rapuh, rumah tersebut juga hanya berlantaikan tanah, sedangkan bagian atap hanya beratapkan daun nipa, itupun selalu bocor jika datang hujan,” Kata Mustamin.
Mustamin pun berharap agar ada donatur atau pemerintah Kabupaten Banyuasin yang ingin membantu perbaikan untuk RTLH tersebut, sebab kondisi rumah sudah sangat memprihatinkan.
“Kita semua berharap agar ada donatur-donatur yang mau menyumbangkan dana untuk memperbaiki rumah milik Paiman tersebut, terutama Pemerintah Kabupaten Banyuasin, sebab dikhawatirkan rumah milik Paiman ini akan ambruk,” harapnya. (Kadi)