LUBUKLINGGAU,Kabarkite : SEBUAH paket berbentuk kotak terbungkus kertas kopi warna coklat yang ditujukan kepada Direktur Rumah Sakit (RS) dr Sobirin Kota Lubuklinggau diamankan petugas di pos penjagaan, sekitar pukul 11.00 Wib, kemarin (6/9).
Paket dengan pengirim Almarhum Hernita Awalia, warga Kelurahan Karya Bakti, sangat mencurigakan. Sebab, identitas pengirim sudah meninggal dunia. Sehingga, petugas resah dan ketakutan khususnya para pasien dan pengunjung RS dr Sobirin. Kemudian melaporkan ke aparat Kepolisian Resor (Polres) Kota Lubuklinggau. Tak lama kemudian, anggota Detasemen 1 Satuan Brimob Petanang Kota Lubuklinggau melakukan evakuasi terhadap paket tersebut dari RS dr Sobirin.
Informasi yang dihimpun, paket diantar seorang laki-laki berkulit hitam, menggunakan jaket merek sebuah dealer motor dengan tinggi 170 centimeter. Paket itu diterima petugas satuan pengamanan (satpam) Unit Gawat Darurat (UGD), Suratman. dan langsung diantarkan ke pos Satpam dalam RS dr Sobirin. Namun, paket itu mencurigakan sebab pengirim paket sudah meninggal dunia bertuliskan Almarhum. Sontak, petugas tidak berani membukannya dan menghubungi aparat kepolisian. Karena diduga paket tersebut bom.
Pada saat paket tersebut diperiksa ternyata pengirim paket sudah meninggal dunia. Karena berat dan mencurigakan akhirnya dilaporkan ke aparat kepolisian. “Kita takut pak, alamat pengirim paket bertuliskan Almahum Hernita Awalia. Dengan tujuan Direktur RS dr Sobirin, sehingga, kita laporkan ke polisi karena paket mencurigakan,”ungkapnya.
Tak lama kemudian, Tim Jihandak Detasemen 1 Brimob Petanang Kota Lubuklinggau melakukan evakuasi terhadap paket tersebut. Dengan peralatan lengkap petugas langsung mengevakuasi paket dari pos penjagaan yang terletak dibagian dalam RS tepatnya dibelakang sal anak-anak. Kemudian paket dibawa ke halaman Mapolres Kota Lubuklinggau, dan diledakkan.
Kepala Detasemen 1 Satuan Brimob Petanang Kota Lubuklinggau, AKBP Made mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari aparat kepolisian dan petugas Satpam RS adanya penemuan paket yang mencurigakan.
“Kita langsung terjunkan petugas dan mengevakuasi paket tersebut. Kemudian diledakkan di halaman Mapolres Lubuklinggau,”jelas dia.
Sementara itu, Kepala kepolisian Resor Kota Lubuklinggau AKBP Chaidir menyatakan, hal itu Tidak Ada Unsur Teror terkait dengan Pilkada, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap paket diduga bom yang telah diledakkan.
Memang didalam paket berisi obat-obatan, alat infus dan lainnya. Sepertinya paket yang diberikan itu bukan untuk menakut-nakuti atau teror, apalagi ada surat didalam paket tersebut. Siapa tahu surat itu berisi pesan obat-obatan yang tidak terpakai lagi mau diberikan atau disumbangkan. Sehingga, kita berpikir positif saja.
Mengenai adanya ketidak puasan terhadap pelayanan RS dr Sobirin. Chaidir menegaskan, hal itu belum diketahui dan penyidik segera melakukan pengecekan apa isi surat itu dan bunyinya sehingga bisa disimpulkan.
Terkait antisipasi kerawanan pilkada karena sudah memasuki tahapan pilkada dan ada penemuan paket yang mencurigakan.
Orang nomor satu di korps Bhayangkara Lubuklinggau mengaku, pihaknya telah melakukan langkah antisipasi kerawanan terhadap situasi kamtibmas, teror dan lainnya. Sehingga, ketika pilkada Polres Lubuklinggau mengerahkan kekuatan penuh melakukan pengamanan mulai dari petugas anti huru-hara, kemampuan petugas Tim Jihandak yang diback up lansung Satuan Brimob Polda Sumsel.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit (RS) dr Sobirin Drg Hj Mipta Hulummi saat ditemui mengenai penemuan paket yang mencurigakan untuk dirinya ternyata tidak bisa ditemui dan menghilang dari RS. Bahkan, tidak ada seorangpun pegawai RS dr Sobirin yang memberikan keterangan mengenai paket yang ditujukan kepada pimpinan RS. Padahal, dalam paket tersebut berisi surat diduga kekecewaan terhadap pelayanan rumah sakit pemerintah tersebut.
Seperti, dalam surat yang ditemukan dipaket bom berisi yakni, pertama,
saya mengucapkan terima kasih atas pelayanan yang baik dari seluruh karyawan yang terlibat sehingga saya dijemput malaikat maut untuk ke surga. Dua, saya ucapkan terima kasih atas saran masukan dan perhatian dari seluruh perawat yang stand bay 24 jam, siap sedia apabila diperlukan. Ketiga, saya ucapkan terima kasih atas ampuhnya obat-obatan yang ditebus berjuta-juta rupiah. Sehingga membuat saya secepatnya dijemput…….(kutipan surat selanjutnya tidak bisa dibaca
karena sudah hancur saat paket diledakan). (rutan)