Foto : Keluarga pasien saat melakukan komplain di Rumah Sakit Sobirin,Senin (30/6).
#Pelayanan RS.Sobirin Masih Sangat Mengecewakan Dan Buruk
Kabarkite.com – Lubuklinggau (1/7), Keluhan terhadap pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sobirin kabupaten Musirawas, dirasakan masih sangat jauh dari kata baik sesuai dengan harapan masyarakat. Bahkan setelah adanya aksi massa yang menuntut pihak rumah sakit untuk bertanggung jawab atas penolakan pasien bukan nya membuat rumah sakit daerah tersebut berbenah, melainkan pelayanannyapun semakin mengecewakan masyarakat yang berobat disitu.
Buruknya pelayanan tersebut dirasakan oleh sudirman (28) korban kecelakaan parah yang saat ini masih mengalami koma atau belum sadarkan diri, karena parahnya kecelakaan yang terjadi. Atas sikon itu pihak rumah sakitpun memberikan rujukan kepada Sudirman untuk dirawat di Rs.M Husein palembang yang memiliki fasilitas lebih lengkap agar dapat memberikan pelayanan dan pertolongan tepat kepadanya. Namun untuk membawa pasien yang saat ini masih koma pihak rumah sakit dan perawat yang ada bukanya membantu agar dapat memperlancar perjalanan pasien menuju rs yang ada di palembang itu,malah menghambat dengan berbagai macam alasan hingga pasienpun sempat terlantar lama. “Keponakan saya mengalami kecelakaan yang cukup hebat sebab hingga kini dia masih belum sadarkan diri,setelah di rawat seadanya disini lantas pihak Rs. sobirin merekomendasikan dengan merujuk keponakan saya ke M.Husein namun untuk membawanya kesana.pihak keluarga dipersulit dengan berbagai macam kendala terutama mengenai adminitrasi yang di pungut tidak sesuai aturan ,” Ujar Surya Darma Ketua RT 04 Keluarahan terawas, paman pasien sudirman.
Diutarakannya,pasien dirawat dengan menggunakan Jamsoskes mungkin hal itu yang menyebabkan pelayanan RS sobirin sangat buruk,sebab seluruh biaya berobat ditanggung oleh pemerintah. Tetapi walaupun di ketahui biayai perawatan ditanggung pemerintah daerah pihak keluarga yang menjaga di rumah sakit sempat, dibodohi oleh pihak oknum petugas yang ada di ICU.
Oknum tersebut meminta biaya kepada keluarga pasien yang jumlahnya mencapai Rp.3 juta, dengan alasan untuk membayar jaminan penggunaan tabung 02 (oksigen) dan biaya tenaga perawat medis yang mendapingi pasien dalam perjalanan hingga sampai tujuan. “Tetapi faktanya berdasarkan keterangan pihak dinas kesehatan diketahui,saat pihaknya meminta rujukan dari instansi tersebut. Untuk seluruh biaya ditanggung pemerintah bahkan kami pihak keluarga mendapatkan santunan sebesar Rp.1,5 juta dari pihak Dinkes Mura,” Kata dia.
Sedangkan riancian uang yang diambil dari keluarga pasien itu Rp.1.500.000,- guna jaminan untuk penggunaan tabung oksigen (O2) dan Rp.1.400.000,- diperuntukan untuk biaya perawat pendamping yang menghantar pasien hingga sampai ke RS yang menjadi rujukan pihak Rs sobirin. “apakah seperti itu tugas pelayan masyarakat sudah tahu pasien sekarat masih juga di peras,” ucapnya.
Menyikapi tindakan tersebut pihaknya,tambah dia,meminta instansi berwenang menindak tegas oknum perawat dan jajaran rumah sakit sobirin yang sudah melakukan pungutan dan terkesan menelantarkan masyarakat (pasien). “Apa lagi pasien yang menggunakan Jamsoskes atau jaminan kesehatan lainnya, dapat di pastikan pelayanannya kurang maksimal dan mengecewakan seperti yang di alami keluaraga kami. Saya minta pak Bupati Musirawas Harus mengambil sikap atas sikon ini,” Pungkasnya.(01-Red, Bersambung)