Bukti Protes Keras Warga, Enggan Masuk Muba

by -547 Views
by

IMG20140907142117

* Kades dan Warga Cabut Plang Milik Muba

Kabarkite.com – Muratara (7/9),  Kepala Desa (Kades) Ketapat Bening dengan puluhan warganya mencabut plang ke hutan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba) yang dipasang di desa Ketapat Bening, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, tepatnya didusun II dan IV.

Informasi yang dihimpun dari lapangan, aksi pencabutan pelang milik Pemkab Muba yang dipasang oleh Dinas kehutannya,Minggu,(7/9) sekitar pukul 14,30 Wib, itu merupakan bukti protes keras dari mereka lantaran tidak terima kawasannya masuk dalam Kabupaten Muba. Aksi tersebut dilakukan langsung
oleh Kepala desa Ketapat bening, Kecamatan Rawas Ilir, bersama warganya dan juga anggota Persatuan Pemuda Rawas Ilir (PPRI) Minggu,(7/9) sekitar pukul 14,30 Wib

Kades Ketapat bening Firsa Lakoni
Mengatakan, pihaknya melakukan pencabutan plang yang di pasang dinas kehutanan Pemkab Muba. Yang mana sebelumnya hal yang serupa dilakukan oleh kades BM II di dusun V dan IV

“Tidak sejengkal pun tanah milik Kecamatan Rawas ilir di wilayah desa Ketapat Bening bisa di caplok oleh Pemkab Muba, meskipun nyawa taruhanya karena secara turun temurun wilayah ini milik kita.” Katanya

Sementara, Ketua Persatuan Pemuda Rawas Ilir (PPRI) Abdul Aziz mengatakan bahwa pihaknya bersama Kades Ketapat bening dan unsur perangkat desa serta masyarakat melakukan pencabutan plang yang di pasang dinas kehutanan pemkab Muba, sebelumnya hal serupa dilakukan oleh kades BM II di dusun V dan IV

“Kami mendukung penuh sikap kades dan masyarakat yang siap menghadapi segala resiko agar wilayah rawas ilir tidak di jajah oleh Pemkab Muba. Bukan hanya kades ketapat bening tetapi seluruh kades diKecamatan Rawas Ilir mempunyai sikap yang sama.” Tegasnya.

Menurutnya, Bukti kongkrit PPRI atas dukungan itu dengan segera turun kelapangan hari ini bersama kades Ketapat Bening beserta keempat kadus, kades mekar sari, tokoh pemuda dan warga Ketapat bening untuk bersama sama mencabut lima plang tersebut.

“Tidak ada solusi yang terbaik selain tidak satu jengkal pun wilayah rawas ilir di caplok oleh Muba. Peristiwa hari ini menjadi warning bagi pihak kemendagri dan pemkab muba utk memperhatikan secara serius aspirasi masyarakat Kecamatan Rawas Ilir,” jelasnya

Masih kata Aziz, dirinya berharap kepada pihak elit elit presidium Muratara harus bertanggung jawab dalam persoalan tapal batas ini. Segera meminta maaf kepada masyarakat kecamatan Rawas ilir. Buktikan sikap tegas anda mempertahan-kan tapal batas yang telah digadaikan.

“Kami (PPRI) Bersama Masyarakat mendukung penuh sikap Bupati Muratara menolak di caploknya wilayah tersebut oleh Pemkab Muba dengan alasan apapun.” Pungkasnya.(Zon)