Ditepi Titian dermaga…
Ketika semua lelah menjangkau
Sewaktu ada harap dalam kepalan
Lir…ulir biarkan mengalir
Memaparkan semua bungkus dunia
Tanpa drama..
Seperti sejatinya manusia
Harga mati..meng-ugah Dunia
Hamparan hijau sekilau
Berderet berderek
Memagari gelisah wajahmu
Bangun kan jiwa yang luka
Kau sisipkan nyanyian ilir
Berdesir mengalir
Bah tiup suling memecah telinga
Kau ugah semua
Sebab dermaga menanti
Semua lelah harus berganti
Semua harap harus terbukti
Mengenggam takdir diri tak lepas lagi…
Agar ada nyanyian merdu
Untuk kau, anakku, kekasihku dan musuhku
Agar ada derek sejarah untuk bingkaimu
Memagari dunia dengan bulu rindumu
Sekali lagi RINDUKAN aku di balur MIMPI-Mu
Seperti RINDu Bulu Perindu
Memilih mati dalam setia Mu…
Itu Mantera-Mentera Bumiku
BULU RINDU namanya…”
Kumpulan Puisi : Edosaman
Maret 2011