Kabarkite.com-AUDIO Lepas (23/12), SEPULUH poin hasil pertemuan Konfrensi Asia Afrika atau dikenal dengan Konfrensi Bandung, Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya. kemudian tertuang dalam apa yang disebut Dasasila Bandung, yang berisi tentang “pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama dunia”. Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru.
Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.
[soundcloud]https://soundcloud.com/kabarkite/dasa-sila-bandung-konfrensi[/soundcloud]
Dasa Sila Bandung
- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat didalam piagam PBB
- Menghormati kedaulatan dan keutuhan kawasan semua bangsa.
- Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar mahupun kecil.
- Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain.
- Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara sendirian mahupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.
- Dua perkara:-
- a. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar,
- b. Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.
- Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi mahupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdeka an politik suatu negara.
- Menyelesaikan segala pertikaian antarabangsa dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian masalah hukum , ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
- Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
- Menghormati hukum dan kewajiban – kewajiban antarabangsa