Kabarkite.com-Musirawas (25), Miris hal yang di alami oleh salah satu murid Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Terawas Kabupaten Musirawas (Mura),pasalnya anak laki-laki berusia 16 tahun itu menjadi korban pengeroyokan oleh puluhan siswa sekolah SMA yang sama. namun perkelahian yang tidak seimbang itu tidak dilerai oleh pihak sekolah malah terkesan melakukan pembiaran dan tindakan atas kondisi tersebut.
Cikwi Warga Kelurahan Terawas RT 07 Simpang Kosgoro Kecamatan Terawas orang tua Rian Saputra Korban pengeroyokan mengungkapkan,kepada Kabarkite.com Sabtu (24) kemarin, bahwa pengeroyokan anaknya berawal dari perkelahian keponakan dari Rian. Lantas karna merasa melihat keluarganya berkelahi rianpun melerai perkelahian yang terjadi pada tanggal (23/8).
“pada hari itu juga persoalan tersebut dianggap sudah selesesai,namun diluar dugaan anak saya ternyata ke esokan harinya sekitar pukul 7:30 malah Rian di kroyok oleh puluhan orang,salah satu pelaku diketahui adalah orang yang berkelahi dengan keponakan sebelumnya, Diapun tidak menyangka kalau tindakan melerai perkelahian sepupunya akan berujung pada pengeroyokan pada pagi itu ,” ujarnya saat meronsen kepala dan tangan Rian di RSUD Sobirin.
Sebagai Wali Murid yang mempercayakan anak untuk menimba ilmu disekolah itu Cikwi merasa sangat kecewa dan menyesalkan akan tidak adanya tindakan dari pihak sekolah menyikapi kejadian tersebut, padahal perkelahian terjadi tepat di depan ruangan guru dan di ketahui perkelahian di sekolah bukan yang pertama kali terjadi,bahkan boleh dikatakan sering terjadi disekolah tersebut. Seharusnya dari jauh hari pihak sekolah sudah mencari solusi atas kondisi sekolah bukan diam dan anggap perkelahian itu hal yang biasa.
“Apakah di betulkan sikap seorang pendidik seperti itu,anak saya di keroyok di pukuli persis di depan ruang guru kok malah diam saja.kami sebagai orang tua murid sangat kecewa dengan sikap para guru dan keamanan, mereka melihat namun tidak mengambil tindakan,seharunya mereka dapat melindungi anak kami bukan membiarkan.yang saya tahu saat dilingkungan sekolah semua murid adalah tanggung jawab pihak sekolah,”Cetusnya.
Diceritakannya ,bahwa pengeroyokan tersebut menyebabkan Rian mengalami luka robek di bagian kepala belakang hingga harus mendapatkan delapan jahitan,tidak hanya itu selain memar dibagian muka,tulang lengan kanan Rian dinyatakan oleh pihak dokter mengalami retak hal itu di ketahui atas dasar hasil rontsen.
“Menyikapi kondisi seperti yang dialami anak saya,hal yang sangat kami harapkan seharusnya pihak sekolah segera memberikan pertolongan jangan diam, yang diluar dugaan saya yang membawa rian dalam kondisi luka bukan pihak sekolah tetapi rekan-rekan satu kelas anak saya, dimana hati nurani mereka sebagai seorang pendidik, jika tidak cepat di lerai oleh rekan-rekan satu kelas dan segera bawah kepuskesamas mungkin anak kami sudah mati pak,” kata dia.
Kejadian pengeroyokan ini sudah ia laporkan kepihak penegak hukum yakni Polisi Sektor (polsek) terawas, dengan nomor surat tanda penerimaan laporan STPL/B-130/VIII/2013/Sumsel/Res.Mura/Sek Terawas.(Rutan)