Duku Rupit Diserang Hama

Uncategorized465 Views

image

Foto : Ilustrasi

# Warga Muratara tak bisa menikmati duku Sendiri.

Kabarkite.com-Muratara (2/9),  Batang buah jenis duku di wilayah Kabupaten Muratara atau dikenal dengan Duku Rupit saat ini banyak yang mati lantaran diduga terserang hama atau virus, dan sangat  disayangkan hingga kini virus yang menyerang batang duku tersebut tak kunjung ada solusinya. Sehingga warga Kabupaten Muratara tahun ini tak menikmati hasil kebun sendiri.

“Sekian banyak batang duku di wilayah Kabupaten Muratara ini mati terserang virus yang perna dilakukan para peneliti dari Provinsi. Jika saja kebun duku kami tidak terserang virus sekarang pasti sudah bisa menikmatinya,” keluh Zainal (55) warga Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara, Selasa (2/9).

Zainal mengaku kebun dukunya sekitar 1 hektar tersebut dengan cara perlahan habis terserang virus dan hingga kini dirinya tak kembali berkebun duku lantaran hingga kini tak kunjung ada solusinya baik dari peneliti maupun dari pihak pemerintah.

“Jadi tahun ini kita tidak lagi menikmati buah duku dari kawasan kita sendiri tetapi buah duku dari hasil kabupaten atau kota tetangga,” jelasnya

Sementara, Camat Rupit Suhardiman mengaku bahwa dirinya juga mengetahui banyaknya pedagang duku yang mengunakan kios-kios disepajang jalan akses jalinsum yang didapatkan dari kabupaten tetangga karena batang duku di kawasan Kabupaten Muratara sudah banyak yang mati terserang virus.

“Dulu pernah dilakukan penelitian dari Pelembang, dengan hasil mengetahui batang duku tersebut terserang virus, tetapi hingga kini tak kunjung ada solusinya. Sehingga batang duku sangat sedikit di kawasan kabupaten Muratara karena sudah banyak yang mati,” ujarnya

Sebelumnya, Camat Rawas Ulu Burlian pernah juga mengaku bahwa kebun duku masyarakat dikawasannya sudah banyak yang mati dan hingga kini tak kunjung ada solusinya. Bahkan dirinya juga mengaku bahwa dikawasannya juga pernah dilakukan sejumlah peneliti untuk mengetahui sebab banyak batang duku yang mati.

“Itu lah bisa diketahui adanya serangan virus tersebut karena sudah dilakukan penelitian tetapi hingga kini tak kunjung menemukan solusinya,” pungkasnya.(Zon)

Comment