Eksotis live

Uncategorized409 Views

Jangan menangis lagi…
Malam makin larut,
Nanti tetangga bangun.
Katak-katak itu akan berhenti bersuara,
Ikan gurami kita akan mati

Simpan tangismu…
Karena tidak akan mengubah apa-apa.
Malam akan terus berjalan mengejar sang pajar,
Lalu menjemput tuan sang terik.

Bunga-bunga yang kau endus itu akan rontok besok, sedangkan kita tetap Seperti ini.
Percuma melolong, dan
Berderai airmata,
Karena sudah banyak para pemain sinetron dadakan
Dinegara ini.

Rasakan dan lawan panas tubuhmu,
Panas dan sakit ibu pertiwi juga telah sampai ubun-ubun.
Tidak ada yang peduli,
cuma sedikit…sedikit sekali yg tergugah.
Masih banyakan butiran gula dalam sendok teh mu,
Daripada yg peduli.

Jangan menangis kataku…
Isaplah  susu dan minum tehmu.
Karena kau ku harap jadi penguasa itu kelak,
Karena pemimpin harus lembut hati dan
Berwajah Anggun.

Biarlah kita simpan dalam hati amarah itu,
Biarlah senyum menjadi bahasa marah itu.
Mari kita lanjutkan hidupmu,
Hidupku dengan anggun, menuju terang matahari.
Karena hidup untuk berarti, setelah itu mati.

Kita tutup kuping ini sementara,
kita tahan tangis ini sementara.
Meski siapa yang tak marah
Ketika minyak, gas alam bahkan tetangga kita
Dijual menjadi TKI,
Menjadi pelacur
Bahkan menjadi sukarelawan diperbatasan
Disiap untuk membunuh saudaranya sendiri.

Lebih baik kita tidur sementara,
Mengumpulkan energi yang berserakan.
Kuat dirimu,
Lawan amarahmu,
Sehatkan jiwa dan fisikmu itu syarat kita
Untuk menang…anakku.

Kumpulan Puisi : Edo Saman
15 Agustus 2009 jam 3:02

Comment