Guru Ngaji Mengeluh Insentif Dipotong

by -408 Views
by

image

Foto : Tampak sejumlah guru ngaji yang protes saat dilakukan pemotongan oleh petugas pembagi insentif, Selasa (15/7).

*Jamal: Penerima Bertambah, Quota Tetap.

Kabarkite.com – Lubuklinggau (15/7), seorang guru ngaji yang terdata sebagai salah satu penerima insentif Pemkot Lubuklinggau, Agam (21), mengeluhkan adanya pemotongan insentif yang diterimanya. Menurut Agam, besaran insentif yang diterima guru ngaji sudah diumumkan sebelum dibagikan Selasa (15/7) yakni sebanyak Rp 1 juta per orang. Namun Agam mengaku, ia hanya menerima insentif sebesar Rp750 ribu.

“Artinya ada pemotongan Rp250 ribu, alasannya untuk administrasi. Itu diketahui setelah kami tanyakan panitia yang menyalurkan tunjangan di Masjid Bari depan Polres,” kata Agam kepada awak Media, Selasa (15/7).

Atas pemotongan tunjangan tersebut, Agam mengaku kecewa dengan panitia. Terlebih pemotongan insentif tersebut, tidak ada transparansinya. “Kami tidak dijelaskan panitia terkait rincian potongan item-item biaya administrasi yang dimaksudkan,” ujar Agam.

Sementara itu terpisah Kabag Kesra Setda Lubuklinggau, H Luthfi Ishak mengatakan, pihaknya telah menyerahkan masalah penyaluran uang insentif kepada lembaga terkait. Untuk guru ngaji, penyaluran insentif dikoordinir oleh BKPRMI Lubuklinggau.

“Penyaluran uang insentif P3N, guru ngaji, marbot dan imam masjid sudah kami serahkan kepada masing-masing instansi berwenang yang membina penerima insentif,” jelas dia.

Jadi untuk sistem pembagian dan tata cara pembagian kembali lagi kepada masing-masing instansi yang selama ini pihaknya percaya.

“Kalau dari kami masing-masing setiap orang untuk guru ngaji sebanyak 800 orang dikali Rp 1 juta perorang, P3N  sebanyak 184 juga dikali Rp  1 juta perorang s kemudian petugas Marbot 184 orang di kali Rp 600 ribu per orang petugas Imam Masjid 184 orang di kali Rp 500 ribu per orang,”ungkapnya

Secara Terpisah Pula, Ketua BKPRMI Lubuklinggau Jamaluddin membenarkan, besaran insentif yang diterima guru ngaji berkurang menjadi Rp750 ribu. Sebab setelah dilakukan pendataan lagi, jumlah guru ngaji berubah menjadi 976 orang. Padahal kuota atau anggaran yang dialokasikan Pemkot Lubuklinggau, diperuntukan bagi 800 penerima.

“Akhirnya kawan-kawan panitia di BKPRMI sepakat insentif guru ngaji dialokasikan sebesar Rp750 ribu, supaya jumlah uang insentif disesuaikan dan dibagi dengan 976 penerima. Sisanya dialokasikan untuk infak DPD BKPRMI,sedangkan untuk yang lainnya seperti P3N dan Imam , Marbot nominalnya tetap tidak ada perubahan” pungkas dia.(Jonif)