Akibatnya kendaraan dari arah Lubuklinggau menuju Provinsi Jambi ataupun sebaliknya tidak bisa lewat. Aksi aparat Kepolisian tersebut langsung dibalas masyarakat dengan membakar kantor Polsek Rupit dan Karang Dapo. Kejadian itu menyebabkan beberapa mobil ikut terbakar.
Sementara itu korban bentrok bertambah menjadi lima orang. Kelima warga tadi, Fadilah, Nikson, Suharto dan Rinto serta Raisar. Raisar warga Rupit, tewas setelah 8 jam di RS dr Sobirin akibat luka tembak di belakang.Tidak itu saja, berdasarkan informasi ada tiga aparat yang masih kritis.
Warga setempat, Mi mengatakan saat ini lima korban sedang dikubur. Disaat penguburan masyarakat membakar kantor Polsek Karang Dapo hingga rata dengan tanah. Untuk diketahui situasi diwilayah Rupit masih mencekam.
“Situasi masih mencekam belum kondusif. Masyarakat masih marah,”ungkapnya.
Terpisah, Awal, menjelaskan memang benar jembatan Rupit dekat SPBU di las masyarakat.
“Kalau kendaraan roda dua bisa lewat. Tapi kendaraan roda empat tidak bisa lewat,”Tegasnya.
Ditambahkannya kondisi Rupit mulai berangsur-angsur kondusif. Untuk melakukan pengaman ada 2.000 pasukan TNI/Polri dikerahkan ke lokasi bentrok.
“Kondisi sudah mulai kondusif. Aparat dari TNI sudah berjaga-jaga,”katanya. (Rutan)