Hutan Kota Hanya Lips Service

by -395 Views
by

image

Foto : Hutan Kota Alm.H Kalamudin Mantan Bupati Muaraenim.

# 1000 pohon ditanam PT BA,  tak satupun Hidup #

KABARKite.com – Muaraenim  (811/2)-  Hutan Kota menurut PP 63/2002. Pasal 1 ayat 2. Hutan kota sebagai hamparan lahan yang bertumbuhan pohon-pohon yang kompak dan rapat didalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh Pejabat yang berwenang..

Dikabupaten Muaraenim terdapat satu Taman Hutan Raya  sebagai penghargaan kepada Mantan Bupati Muaraenim Alm.H Kalamudin Djinab,SH.MH yang dengan gigih menggedor perusahaan seperti PT BA Persero Tbk untuk mewujudkan realisasi dalam merelokasi kawasan eks tambang khususnya dikecamatan Lawang Kidul.

Subandi 47 warga seputar Tempat Pembuangan Akhir TPA Muaraenim menuturkan bahwa Sekitar tahun 2009 lalu di Hutan Kota H Kalamuddin ini dicanangkan gerakan penanaman pohon antara PT BA bersama Pemkab Muaraenim sebagai wujud kepedulian perusahaan dimana pada lokasi tersebut (batas TPA dan Tambang PT BA) dibuatlah Hutan kota ditandai dengan penanaman bibit pohon buah keras sebanyak 1.000 batang. Dengan harapan jika ada hasilnya kelak maka dapat dinikmati oleh masyarakat Muaraenim secara luas.

“Penanaman terhahulu tahun 2009  ada penanaman seribu batang dan macam jenis tanaman keras seperti mangga, durian, rambutan dan lainnya yang saat itu diresmikan oleh Bupati Muaraenim Pak Muzakir bersama Dirut PT BA. Sukrisno, saat itu pak milawarma (Dirut sekarang) juga hadir dan disaksikan pula oleh banyak undangan lainnya.” Tuturnya kepada Kabarkite.com.

Saat itu Kenang Subandi lagi, bahwa Dirut PTBA mengatakan bahwa Taman Hutan Raya Tahura Enim H Kalamuddin seluas 50 Ha yang merupakan bekas tambang  air laya TAL dipersiapkan sebagai paru-paru kota, pelestarian plora  dan sekaligus tempat rekreasi.. Inilah pernyataan konyol dan ABS yang dilontarkan oleh Petinggi PTBA empat tahun silam, karena tak satu pohonpun hidup  hingga saat ini, apalagi Tahura ini aan dijadikan tempat rekreasi,” jelas inu pombohongan publik”  tegas Subandi.

Salah satu petugas kebersihan yang berhasil ditemui di lokasi TPA. Arfan,  juga mendengar dan Prihatin atas Tahura Enim ini, menurut Arfan, Penanaman ini dulunya sempat ramai karena dihadiri oleh pejabat PT BA dan Pejabat dari Pemkab Muaraenim,  
Namun taklama setelah mempersiapkan lobang untuk bibit tanaman yang digunakan sebagai penanaman perdana, kami juga dibantu dari kelompok pembibitan dari PT BA melakukan penanaman selanjutnya

Dari penanaman inilah selanjutnya tidak diberikan pemupukan secara rutin terhadap tanaman tersebut sehingga ada baru berumur 6 hari sudah mulai kayu dan mati.
“tanah gersang tanaman idak di pupuk yo mati pak”, kilah Arfan.

Jika Tahura ini ditanam sawit empat tahun silam lanjutnya maka pasti sudah membuahkan hasil, namun kalau memang benar program Taman Hutan tentunya tidak akan di tanami sawit ulang sebagai azas manfaat.

Ditambah nya lagi
“kalau sawit wah pasti sudah kami panen. Paling tidak kalaupun tanaman buah-buahan nya ada hidup sepuluh batang saja, kami kira rombongan orang-orang sampah seperti kami, tentu akan dapat juga menikmatinya namun sekarang cuma lalang dan akasia saja yang ada di hutan Almarhum mantan bupati kita ini”, pungkasnya. (Jazz)