Irigasi Direhabilitasi,Petani Alih Fungsikan Sawahnya

Uncategorized421 Views

* Upaya Pemkot Tidak Behasil
LUBUKLINGGAU,Kabarkite :AKIBAT lambannya normalisasi irigasi yang di lakukan pihak dirjen Pekerjaan Umum yang menelan uang negara hingga mencapai 50 Milyar, dengan perkiraan akan rampung memakan waktu hingga Tujuh bulan itu,mengakibatkan petani di daerah kota itu tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari sebagai petani karena tidak ada air yang mengaliri sawah mereka ,namun kondisi itupun membuat pemerintah kota Lubuklinggau Melalui Dinas Tanaman pangan,perkebunan Dan Kehutanan (DTPPK) Kota setempat melakukan permohonan bantuan bibit jagung kepada pemerintah provinsi sumsel yang di teruskan kepemerintah pusat. Namun upaya yang sudah di lakukan pemerintah kota Lubuklinggau melalui dinas tersebut sama sekali tidak terealisasi hingga kini.

“saat ini keadaan tanaman padi Belum tanam ataupun panen,ini karena pengaruh perbaikan saluran irigasi kelingi tugumulyo saat ini, namun dinas sudah berusaha mengusulkan ke dinas pertanian provinsi sumsel yang di teruskan ke Pemerintah Pusat ,” Ujar Setia Budi Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan Dan Kehutanan kemarin.

Diungkapkannya,usulan bantuan benih jagung ke provinsi Sumsel hingga kepusat jakarta ,bantuan yang di harapkan sama sekali  tidak ada realisasinya.” Permohonan  itu kami sampaikan pada antara Bulan mei dan juni,”Kata Budi.

Dijelaskanya,ketidak pedulian pemprov dan pusat yang tidak merealisasikan pengajuan pihaknyapun, membuat ia segera mengajukan bantuan pihak ketiga yakni PT Pertani, namun para petani tidak setuju karena sistem hutang yang di terapkan oleh pihak ketiga itu membuat para petani keberatan. Oleh karena itu ada kesepakan untuk melakukan swadaya secara bersama oleh para petani.

Selain itu,kesepakatan swadaya itu lantas direalisasikan dengan pembinaan para petani sawah yang kurang paham dengan tata cara menanam jagung dan sayuran yang baik dan benar oleh pihak DTPPK.
“Para petanipun selalu di dampingi oleh petugas, karena mereka masih kurang paham dengan tata cara menanam jagung,”Jelasnya.

Yusuf Linawan Kepala Bidang Perkebunan Menambahkan,untuk memanfaatkan lahan sawah dengan luas mencapai 250 Hektar untuk di kota Lubuklinggau saja,terpaksa membuat para petani mengalih pungsikan sawahnya menjadi tanaman jagung. Hingga menunggu selesainya perbaikan saluran irigasi tesebut. “Kalau ada air irigasi petani sudah bisa panen satu kali karna dalam satu tahunnya tanam dua kali dan panen dua kali,” Paparnya.
Dampak dari pengeringan perbaikan saluran irigasi kelingi tugumulyo itu meliputi persawahan kelurahan siring agung, kelurahan ekamarga dan kelurahan karangketuan kota tersebut,dengan jumlah  kelompok tani sebanyak delapan kelompok. (rutan)

Comment