Kabarkite.com-Musirawas (15/2),KEPALA badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHd) Kabupaten Musirawas, Sumateraselatan, Amrullah menjamin tidak ada kongkalikong antara pihaknya dengan perusahaan minyak PT Serelaya terkait pencemaran minyak mentah di wilayah desa Pauh kecamatan Rawas Ilit. Bukan hanya itu, ia berjanji siap menindak tegas bawahanya jika ada bukti dan laporan dari pihak manapun bila mana ada oknum pegawainya yang bermain mata untuk menutup-nutupi masalah tersebut. Bukan hanya itu tak tanggung-tanggung ia berjanji untuk melaporkannya sendiri kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia (Menpan) bila ada bukti dan laporan masyarakat.
Beliau mengatakan, bahwa ada isu tentang kongkalikong pihaknya dengan PT Serelaya disaat petugas dari instansinya Lingkungan Hidup berada dilokasi untuk melakukan inventarisir proyek pipanisasi PT Serelaya. Namun ia membantah jika pada saat pengecekan tersebut, pegawainya dinina bobokan oleh pihak PT Serelaya.
“Jika ada petugas yang main mata saya sendiri yang langsung melaporkannya ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara republik Indonesia untuk melakukan pemecatan,”ujar Amrullah, jumat (15/2)..
Menurutnya, BLH tidak akan bermain mata diatas penderitaan masyarakat. Karena hingga sekarang pihak masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pipa bocor yang ada. Tetapi, dengan tegas pihaknya tidak ada terima dengan isu yang beredar menyudutkan pihaknya dengan menuduh BLHD Musirawas melindungi pihak perusahaan.
Selain itu, disampaikannya juga untuk membuktikan BLH tidak melakukan hal kotor yang menciderai hati masyarakat Musirawas, pihaknya akan segera meminta klarifikasi secara terbuka kepada pihak perusahaan terkait kebocoran yang terjadi.
Dan langkah apa yang dilakukan perusahaan tersebut atas kerugian yang dialami masyarakat. Dia berjanji akan mendesak perusahaan itu untuk memberikan solusi yang tepat kepada masyarakat sebagi bentuk kepedulian dan pertanggung jawaban atas kelalaian itu.
Kondisi dilapangan dampak dari tumpahan minyak mentah dari kebocoran pipa minyak PT Serelaya Merangin II mulai mengancam ekosistem biota air seperti ikan diwilayah sekitar. Hal ini Terbukti dengan ditemukannya sejumlah bangkai ikan mati berlumur minyak, hal ini kuat diduga akibat tumpahan minyak perusahaan PT Serelaya.
Informasi yang dihimpun dari warga setempat bangkai ikan mati dilokasi tumpahan minyak awalnya diketahui saat dilakukan pembersihan tumpahan minyak yang dilakukan karyawan PT Serelaya Merangin II yakni, Adam dan Muhidin.
Bangkai ikan itu ditemukan pada jarak lima meter dari pipa bocoran minyak. Namun oleh kedua karyawan ini ikan dibuang untuk menghilangkan barang bukti (bb) hasil pencemaran. Sayangnya, warga yang melihat langsung mengambil ikan-ikan yang mati tersebut lalu memotretnya.
Mirisnya, pihak perusahaan saat diminta keterangan atas kejadian tersebut tidak koorperatif untuk memberikan penjelasan terkait pipa bocor bahkan menutupi aktivitas perusahaan. Sehingga, masyarakat yang dirugikan akibat tumpahan minyak tersebut hingga sekarang masih menunggu tindakan kepedulian perusahaan.
Dilain sisi, pihak anggota DPRD Musirawas hingga hari ini hanya omong doang untuk turun kelapangan dengan berbagai macam alasan. Dan hal ini akan semakin membuat rakyat semakin tak percaya dengan kelembagaan tersebut. (Rutan)