Keambiguan Dalam Suatu Gerakan

Muratara, Opini1558 Views

Kabarkite.com, Opini (25/5) – Kabupaten Musi Rawas Utara atau yang disingkat dengan Muratara telah melewati usia 3 tahun. Selayaknya usia manusia dalam usia segitu tentu memiliki euphoria, karena banyak hal yang baru bisa dikerjakan.

Begitu pula dengan kabupaten baru ini tak beda jauh pada sistem pemerintahan, juga dalam sisi pandang masyarakatnya yang selalu ingin cepat tahu hal-hal yang baru.

Memang harus memiliki sikap pandang yang matang dalam melihat sesuatu yang baru. Lebih lebih sesuatu yang masih bermakna ambigu. 

Tidak semua yang kita dengar itu benar, dan tidak semua yang kita lihat juga harus betul. Dalam sudut pandang agama Islam terdapat sebuah makna kata yang teramat mengajari ‘bashiru afdholu min sami’in’ melihat itu jauh lebih baik daripada mendengar. Artinya kebenaran penglihatan masih bisa dibuat bukti dalam menentukan keputusan, dan itu pun masih dibutuhkan dua orang saksi laki laki dan bilamana saksi perempuan harus berjumlah empat orang. Lantas, bagaimana kita seakan sudah mewakili Tuhan dengan seketika memutuskan kebersalahan seseorang hanya mendengar pengakuan satu orang atau sebuah kabar ambigu?

Sikap agresif memang sangat diperlukan untuk membangun sebuah bangsa. Kenapa kita tidak cepat ambil tindakan ketika melihat kabupaten Muratara ini yang masyarakatnya terbelakang di Sumsel dalam urusan pendidikan. Masih banyak dan teramat banyak yang harus dibenahi lebih lebih dalam perbaikan SDM.

Pada hari ini Selasa, 25 Apri 2017 terencana masyarakat akan berdemo lagi dan lagi-lagi berdemo. Kali ini staf Khusus Bupati bernama Ferry Irawan AM dituntut untuk diberhentikan dari jabatannya yang memang sudah mengajukan surat pengunduran diri sejak kamis 20 April 2017 sebelum adanya rencana aksi. Apalah arti sebuah jabatan, apa juga arti sebuah gelar. Nyawa yang dibawa kemana-mana juga akan hilang dipinta atau pun tidak.

Harapan kedepan mudah-mudahan Muratara tidak hanya bangkit melainkan berlarilah cepat. Agar segera meninggalkan jurang kelam yang kerapkali dibenturkan pada gerakan-gerakan tanda tanya. Demi apa dan untuk siapa.[*]

-Ferry Irawan AM-

Pemerhati budaya dan sosial masyarakat.

Comment