Kabarkite.com-Muratara (10/8), WARGA Rawas Ilir Kabupaten Musirawas diduga merusak Kantor PLN Rawas Ilir hingga kacanya hancur. Ini disebabkan selama satu hari lebih banyak mati keetimbang menyala, sementara masyarakat dituntut tertib bayar rekening listrik.
Demikian diungkapkan Abdul, warga Bingin Teluk, Jumat (9/8). “Kamis malam (8/8), sejumlah warga kesal pelayanan PLN, sehingga merusak kantor PLN tersebut,” ungkapnya. Untuk menghidupkan genset, sambung Abdul, warga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar karena harga bahan bakar minyak (BBM) juga mahal. ” Mau hidup jenset, harga minyak Rp 8000-9000/liter, sedangkan penghasilan minim sehingga terpaksa hutang kanan kiri,” ucapnya.
Ditengah ekonomi sulit, pelayanan PLN sangat mengecewakan. Jadi wajar kalau emosi warga memuncak pada malam lebaran. “Kami harap PLN dapat mengerti dan memahami kondisi ekonomi warga Rawas Ilir,” harapnya.
Abdul, mengungkapkan semalam merupakan puncak akumulasi kemarahan dan kekeceweaan warga Rawas Ilir dalam persoalan Listrik. Hal ini disebabkan setiap hari nya, durasi waktu listrik mati selalu lebih lama dari pada nyala.
“Masyarakat begitu kecewa dengan kondisi ini, tetapi tidak mendapat respon solutif Pemkab bersama PLN,” ungkapnya.
Keresahan masyarakat pada bulan suci Ramdhan kondisi listrik tidak berubah, Puncak kemarahan itu muncul ketika pada malam lebaran ini ternyata kondisi semakin menjadi – jadi lampu tetap mati. Kondisi ini sudah bertahun-tahun terjadi, sebenarnya masyarakat membutuhkan solusi agar listrik pada malam hari ada kepastian menyala.
“PLN di Rawas Ilir seharusnya segera berbenah, Kita memahami dengan kondisi Jaringan Listrik hari ini memang kendala utama, tetapi solusi jangkah pendek dan cerminan solusi jangkah panjang dalam kontek jaringan yang dibutuhkan warga rawas ilir,” terangnya. Dia berharap kejadian ini tidak berulang kembali, tetapi kita juga patut bersyukur di Rawas ilir ada jaringan listrik, sementara kecamatan tetangga Nibung sampai saat ini belum ada Jaringan Listrik sama sekali. “Pemerintah dan DPRD harus menyikapi permasalahan ini, jangan didiamkan saja seakan tak ada masalah,”Pungkasnya (HS/Net)