Khawatir Tak Lulus Test Masuk Sekolah

Lubuklinggau, Opini1539 Views

Merinding….!!!!!!!

Kemarin sehabis sholat mahgrib kedatangan tamu  seorang ibu setengah baya dan seorang anak perempuan yang kedua duanya berhijab.
Lalu sebagai pembuka pembicaraan saya menyatakan mohon maaf karena membuat ibu dan anak tersebut lama menunggu.
Lalu ibu tersebut bercerita bahwa maksud kedatangannya mau minta tolong anaknya agar bisa melanjutkan kesekolah salah satu SMK dikota lubuklinggau.
Dengan perasaan kekhawatiran anak tersebut tidak diterima di SMK yang menjadi tujuannya bersekolah karena dengan sistem test tertulis untuk masuk kesekolah SMU dan SMK ada kekhawatiran tersendiri karena belum memahami mekanisme penerimaan siswa baru tahun ini karena sedikit berbeda dengan sistem penerimaan siswa baru tahun tahun kemarin.
Saya menyampaikan kepada ibu tersebut bahwasanya sekarang SMU dan SMK sederajat wewenangnya ada di dinas pendidikan provinsi langsung dan yakinlah bahwa sistem test ini akan murni dengan cara yang transparan.
Namun ibu tersebut kemudian bertanya bagaimana cara kita tau bahwa hasil test tertulis calon siswa baru tersebut murni tanpa intervensi sementara siapa yang mengawasi dan siapa yang melakukan penilaian kami tidak tau… ??????
Saya kembali menyampaikan kepada ibu tersebut bahwa penerimaan siswa baru tahun ini akan transparan kenapa ibu terkesan khawatir anak ibu tidak lulus padahal testnya saja belum. 
Lalu ibu tersebut bercerita bahwa ibu tersebut seorang janda yang ditinggal mati suaminya nya dan dia sebagai single parent alias tulang punggung keluarga harus membiayai anaknya yang berjumlah 6 orang dengan profesi ibu tersebut sebagai tukang sapu dikota lubuklinggau dan sudah lama bekerja sebagai tukang sapu karena tidak memiliki ijazah jika harus bekerja sebagai profesi yang lain. 
Lalu ibu tersebut menyampaikan beliau bekerja sebagai tukang sapuh sejak lama dengan penghasilan upah yang diterimanya sebanyak RP. 40 000 rupiah hingga kini penghasilan yang diterimahnya  sudah meningkat sebesar RP 1.060.000.
Dub dub dub… Jantungku berdetak lebih cepat karena membayangkan bagaimana kesulitan ibu tersebut membiayai hidupnya dan anak anaknya dengan penghasilan yang jauh dari kata cukup tersebut.

Lalu saya bertanya kepada anak ibu tersebut kenapa mau sekolah ke SMK tidak SMU… ???
Anak tersebut menjawab karena mengikuti jejak kakak nya yang kemarin tamatan salah satu SMK jurusan akuntasi dan alhamdulillah berbekal ijazahnya lulusan SMK diterima bekerja di salah satu instansi di kota prabumulih sumatera selatan dan alasan lainnya karena beliau menyadari tidak mungkin bisa kuliah dengan penghasilan ibunya yang pas-pas an hingga dia berpikir sekolah SMK akan membuat dirinya memiliki keahlian yang bisa digunakan untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan utk mengurangi beban dari ibunya yang sudah mulai menua.
Karena gengsi untuk menitikkan air mata dihadapan ibu dan anak tersebut saya hanya menjerit didalam hati sembari berdoa. 
Ya Allah berikan kemudahan dan rezeki yang berlimpah ruah utk ibu dan anak ini karena mereka adalah hambah Mu yang berada dalam kekurangan namun tetap bersemangat mengikuti proses kehidupan ini dengan cara yang sederhana dan qona’ah.
Mereka tidak mengeluh dan tetap tersenyum menjalani kehidupan yang kalau mau jujur sangatlah kekurangan dan terbatas.
Hikmah yang saya dapatkan dari silaturahmi ibu dan anak tersebut ketempat tinggal saya adalah.

1. Setiap orang tua akan berjuang mati matian demi utk melihat kebahagiaan anaknya. 

2. Pendidikan bukan hanya untuk anak anak pejabat dan orang kaya saja namun setiap anak indonesia wabil khusus kota lubuklinggau berhak atas pendidikan 12 tahun. 

3. Pendidikan kejuruan harus menjadi prioritas untuk ditumbuh kembangkan karena lulusan pendidikan kejuruan lebih banyak diterima di perusahaan dan instansi instansi pemerintah. 

4. Kita mesti tetap optimis untuk meraih cita cita walaupun keadaan sangat menyulitkan. 

5. Kita harus lebih pandai bersyukur karena masih banyak saudara saudara kita yang kehidupannya jauh lebih kekurangan dibandingkan kita. 
Harapan saya :

Kepada Bapak Walikota lubuklinggau SN Prana Putra Sohe, Sekda Kota lubuklinggau Bapak Rahman Sani dan jajaran dinas pendidikan dan sekolah sekolah SMK dan SMU  dikota lubuklinggau. 

Bahwasanya :

1. Pemerintah kota Lubuklinggau harus hadir memberikan solusi dan Pembelaan kepada setiap anak usia sekolah warga kota lubuklinggau untuk menyelesaikan pendidikan 12 tahun. 

2. Jangan jadikan dunia pendidikan sebagai ladang bisnis untuk mencari keuntungan.

3. Setiap anak usia sekolah harus mendapatkan pendidikan minimal 12 Tahun yaitu dari SD,  SMP hingga SMU Sederajat. 

4. Kota lubuklinggau harus menjadi kota pendidikan yang berkwalitas dan mampu menjawab tantangan dunia usaha saat ini dan  kedepan serta menjadi motor penggerak pembentukan kharakter anak anak generasi muda yang tangguh,  cerdas dan berakhlak yang baik. 

5. Pendidikan adalah Hak Bagi setiap warga negara indonesia dan Kewajiban Pemerintah disegala tingkatannya untuk memastikan bahwa tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan 12 tahun apapun alasannya wabil khusus dikota lubuklinggau yang kita cintai bersama ini. (*)
Oleh : Raden Syahlendra (Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Lubukinggau)

#RadenSyahlendra

#KopikuTetapKentalTakManis

 #AkuPadamu #KitaAdalahSolusi

#KitaAdalahKebersamaan

Comment