Komite Etik Investigasi Perawat Malas

by -474 Views
by

image

Foto : Perawat RS Sobirin Yang Sedang Tidur saat Tugas (Foto -tribun).

#Apabila Terbukti Langsung Dipecat

Kabarkite.com – Lubuklinggau (5/6), Direktur Rumah Sakit Dr Sobirin Kabupaten Musirawas, Dr Harun menegaskan, pihaknya telah menurunkan komite perawat untuk menginvestigasi terkait perawat yang enggan melayani pasien di ruang Kenanga rumah sakit tersebut.

Bahkan, hasil laporan dari komite etik perawat itu, nantinya akan ditindaklanjuti dengan pemberian sanksi tegas berupa penundaan kenaikan pangkat bagi perawat berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan akan diserahkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Musirawas.

“Setelah menerima masukan dari banyak pasien yang mengeluhkan terkait pelayanan, saya pada hari itu juga langsung menugaskan tim untuk mencari permasalahan yang ada, jangan sampai kejadian seperti itu terulang kembali,” jelas Dr Harun saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (4/6)
kemarin.

Ia juga menyayangkan, sikap perawat malas dalam memberikan pelayanan yang kurang maksimal, bahkan tidak ada alasan disaat jam kerja untuk tidur, karena hal tersebut merupakan tugas yang harus diemban secara profesional.

Dilanjutkannya, apabila dalam temuan komite etik yang menemukan perawat bersangkutan tidak bekerja, namun statusnya sebagai tenaga kontrak, pihaknya akan membuat berita acara dan selanjutnya akan diberikan sanksi sesuai peraturan yang ada.

“Saat ini saya masih menunggu hasil laporan, setelah itu baru menjatuhkan sanksi apa kepada perawat yang terkait, bisa saja diberhentikan,” tegasnya

Selain itu, dia juga belum mengetahui persis berapa jumlah perawat yang berjaga saat malam tersebut. Namun, dalam ketentuan sehari baik perawat dari PNS ataupun tenaga kontrak terdapat empat shift dengan jumlah sekitar empat sampai enam orang.

“Ya memang kita terkendala oleh tenaga perawat yang sangat minim, sedangkan rumah sakit Sobirin selalu over kapasitas, semenjak adanya program pemerintah tentang berobat gratis, apalagi Rs Sobirin merupakan sentra rujukan dan hampir dipastikan tenaga perawat dibilang kurang istirahat,”ungkapnya

Sementara itu, Anggota DPRD Musirawas Wahisun Wais mendesak agar Bupati Musirawas segera mengganti Direktur rumah sakit Sobirin. Hal itu atas ketidak profesional dalam mengelola dan mengayomi anak buahnya dalam bekerja, karena apabila kejadian tersebut terulang lagi, maka akan merusak citra rumah sakit dimata masyarakat.

“Harus diganti, perawatnya juga dipecat karena mereka telah melanggar aturan dan bertentangan dengan program pemerintah Sumatera Selatan yang harus memberikan pelayanan terbaik,” tegas Wahisun

Sebelumnya diberitakan, Keluarga pasien yang dirawat di Rumah Sakit Sobirin Kabupaten Musirawas, mengeluhkan pelayanan yang diberikan tidak maksimal. Bahkan, saat dimintai pertolongan, perawat yang bertugas di ruang Kenanga tersebut hanya tertidur pulas, serta menolak untuk mengecek kondisi pasien, yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, Minggu (1/6) lalu.

Namun, setelah sampai diruangan perawat, dia cukup terkejut karena melihat sejumlah perawat baik wanita maupun pria tertidur, sehingga berinisiatif untuk membangunkan salah satu perawat wanita. Setelah berhasil membangunkan, perawat wanita itu, bukannya langsung menolong tetapi malah menolak untuk memberikan pelayanan dengan alasan yang tidak masuk akal.(zon/jonif)