Konferensi Forum LSM Sedunia Dibuka di Nusa Dua

by -354 Views
by

Kabarkite.com-Nusadua (23/3), GLOBAL CSOs Forum on Post-2015 Development Agenda (Pertemuan Global Organsiasi-Organsiasi Masyarakat Sipil Sedunia) dibuka di Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/3). Pertemuan akan berlangsung hingga Minggu (24/3). Pertemuan ini diselenggarakan untuk menyusun masukan-masukan bagi pembangunan masyarakat dunia, dalam pertemuan High Level Panel (HLP) of Eminent Person, Agenda Pembangunan Pasca 2015 di Nusa Dua, 25 hingga 27 Maret  mendatang. HLP adalah panel yang menjalankan konsultasi-konsultasi publik untuk agenda pembangunan pasca Millenium Development Goals (MDGs). Pertemuan HLP akan dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, yang ditunjuk Sekjen PBB Ban Ki-moon sebagai pimpinan HLP.
 
Tuan rumah konferensi pendahuluan ini adalah Koalisi CSO Indonesia untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 dan Asia Working Group Post-2015 Development Agenda. Koalisi CSO Indonesia dibentuk oleh seratusan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pertemuan pendahuluan dibuka oleh Sugeng Bahagijo, Ketua Komite Pengarah pertemuan yang bertajuk, “Strengthening the Global Comunnity’s Voices”. Sugeng adalah Direktur International NGO Forum for Indonesian Development (Infid), koalisi LSM yang beranggotakan 80 LSM. 
 
Konferensi ini diikuti sekitar 300 peserta dari dalam dan luar negeri. Peserta asing datang dari 31 negara, seperti Seira-Leon, Malawi, Uganda, Mesir, India, Mexico, Guatemala, Karabia, Kanada, AS, Australia, New Zealand, Jepang, Korea Selatan dan lain-lain.

Pada Senin (25/3) mendatang, perwakilan peserta Konferensi CSO ini akan bergabung dalam Pertemuan HLP yang akan berlangsung di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali. HLP kali ini adalah pertemuan keempat sejak dibentuk Juli 2012, oleh Sekretaris Jenderal PBB. High Level Panel-HLP diketuai oleh tiga  kepala egara yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, David Cameron dan Ellen Johnson Sirleaf. HLP memiliki 27 anggota. Anggota HLP ini cukup beragam termasuk pejabat setingkat menteri (Swedia dan Korea Selatan), wakil sektor swasta (seperti Unilever), lembaga pemikir (John Podesta-AS dan Abijit Banerje-India) serta wartawan senior.HLP memiliki mandat dan tugas utama menyusun dokumen pembangunan pasca 2015 sebagai rujukan dan masukan kepada PBB. Pertemuan-pertemuan HLP sebelumnya diselenggarakan di New York, London dan Monrovia.(Rilis-ISAI/Lynggo)